Bersamaan dengan gejala-gejala usia paruh baya itu, Blanchflower juga menganalisis sikap dalam menanggapi situasi di suatu negara, serta masa depan dunia.
Baca Juga: 4 Makanan Ini Wajib Disingkirkan Bila Asam Urat Tak Kunjung Sembuh
Dia menambahkan bahwa bangkitnya globalisasi dan krisis keuangan sebagian harus disalahkan atas "krisis setengah baya" yang ditakuti.
Studi terbaru dari Biro Riset Ekonomi Nasional Amerika Serikat (AS) menunjukkan bahwa manusia akan merasa paling tidak bahagia di usia 47,2 tahun di negara-negara maju.
Sementara, di negara berkembang seperti Indonesia, usia manusia merasa paling tidak bahagia mundur setahun yakni 48,2.
Studi juga menemukan hubungan antara "kurva kebahagiaan" dan pernikahan di Amerika Serikat, di mana orang yang menikah secara signifikan lebih bahagia daripada mereka yang belum menikah.
“Menikah menyampaikan lebih banyak kebahagiaan daripada menjadi lajang, dan terutama lebih dari, katakanlah cerai. Ini semua adalah kontrol standar dalam persamaan kebahagiaan,"kata penelitian menyimpulkan.
Baca Juga: Wanita Wajib Tahu, Berikut Ini 3 Cara Mencegah Kanker Serviks
Sementara, The Guardian melansir, alasan mengapa manusia paling tak bahagia di usia itu belum jelas.