Hingga artikel ini ditutayangkan, belum ada jawaban mengenai pertanyaan ini.
Tapi banyak peneliti berhipotesa, penularan terjadi kemungkinan di pasar, tempat dimana kedua hewan tersebut dijajakan. Tapi bisa juga terjadi di alam liar.
Mengenai hal ini masih diperlukan verifikasi forensik untuk memastikan memang ular yang ditemukan di Pasar Pusat Pangan Laut Wuhan menjadi awal muasal bencana yang mengerikan ini.
Baca Juga: Berantas Stunting: Pendidikan Tentang Gizi Harus Dimulai Sejak Dini
Mencari urutan 2019-nCoV pada ular yang dijual di pasar ini menjadi hal yang harus dilakukan.
Sejak ada wabah virus Corona baru, pasar di Wuhan ini telah ditutup dan didesinfeksi, yang membuat peneliti sulit untuk menelusuri hewan sumber penularan virus baru tersebut.
Pun sampai saat ini Pemerintah China belum secara resmi menyebut sumber virus ini.
Baca Juga: 2 Cara Membersihkan Peralatan Bayi Yang Benar, Orangtua Wajib Tahu
Sementara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menggelar pertemuan membahas status virus baru pada Rabu lalu.
Seusai pertemuan itu, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengumumkan, ia membutuhkan lebih banyak informasi mengenai virus baru dan menyebarkannya sebelum dapat menyetujui wabah itu merupakan darurat kesehatan global.
“Ini adalah tantangan yang berkembang dan kompleks. Keputusan tentang perlu atau tidak, darurat, internasional, diambil dengan sangat serius, Keputusan ini hanya saya siapkan dengan persetujuan yang tepat,” kata Ghebreyesus. Rapat darurat bertemu lagi dalam waktu dekat.
Perkembangan terbaru, virus korona baru ini telah menginfeksi sebanyak 444 orang di Provinsi Hubei saja dan jumlah korban telah meningkat dari 9 menjadi 17 orang.
Ada di Indonesia