GridHEALTH.id - Sakarin atau pemanis buatan masih dianggap sebagai bahan campuran yang tidak aman.
Pasalnya dahulu, sakarin dicurigai menimbulkan kanker jika dikonsumsi.
Tapi nyatanya berbagai institusi kesehatan global dan regional menyebutkan bahwa sakarin cenderung aman untuk dikonsumsi.
Institusi tersebut termasuk World Health Organization (WHO), European Food Safety Authority (EFSA), dan Food and Drug Administration (FDA).
Sakarin sendiri diketahui merupakan pemanis buatan yang tidak bernutrisi serta tidak berkalori.
Pemanis yang tak bisa dicerna tubuh ini dibuat dengan mengoksidasi o-toluene sulfonamide atau phthalic anhydride.
Baca Juga: Madu dan Gula Sama Saja, Sama-sama Bisa Membunuh Penderita Diabetes
Sakarin biasanya digunakan sebagai pengganti gula karena tidak mengandung kalori dan karbohidrat dan rasa manisnya lebih kuat sekitar 300-400 kali dibandingkan gula.
Akan tetapi sakarin juga mengeluarkan aftertaste rasa pahit yang mungkin tidak disukai beberapa orang.
Namun terlepas dari itu, lantas adakah manfaat sakarin bagi kesehatan ?
Baca Juga: 4 Cara Mudah Mengurangi Makan Tanpa Bikin Perut Lapar
Dilansir dari Kompas.com, manfaat sakarin sebenarnya tidak berasal dari pemanis buatan ini, melainkan merupakan efek positif dari pengurangan konsumsi gula.
Dengan demikian, menggantikan gula dengan sakarin berpotensi menimbulkan efek berikut ini:
1. Berpotensi menurunkan risiko gigi berlubang
Gula diketahui dapat memicu kerusakan gigi, seperti gigi berlubang.
Tak seperti gula, sakarin tidak difermentasikan menjadi asam oleh bakteri di dalam mulut.
Oleh sebab itulah sakarin sering digunakan dalam obat-obatan untuk menggantikan gula.
Baca Juga: Jeruk Makanan Khas Imlek Bawa Keberuntungan Juga Kesehatan
Walau begitu, kita biasanya mengonsumsi sakarin dari makanan olahan yang tak sehat.
Dan makanan olahan terkadang juga mengandung pemanis buatan lain yang bisa menimbulkan berbagai risiko kesehatan.
Baca Juga: Risiko Kebiasaan Minum Teh Setelah Makan, Sistem Imun Melemah
2. Berpotensi menurunkan berat badan
Mengganti gula dengan pemanis rendah kalori memiliki potensi untuk membantu menguruskan bobot dan menurunkan risiko kegemukan.
Sebab, seperti yang mungkin kamu tahu, konsumsi kalori yang kurang dari kebutuhan harian merupakan salah satu cara untuk diet menurunkan berat badan.
Baca Juga: Bayi Menangis Terus-menerus, Ketahui Penyebab dan Cara Menenangkannya
Meski begitu, para ahli masih merekomendasikan agar sakarin sebaiknya dihindari.
Sebab, studi observasi tidaklah cukup sehingga diperlukan riset yang lebih mendalam terkait bahaya atau tidaknya sakarin bagi manusia.
Terlebih belum jelasnya efek sakarin terhadap gula darah.
Akan tetapi sakarin memang sering direkomendasikan untuk menggantikan gula, bagi orang yang menderita diabetes tipe 2.
Hal tersebut dikarenakan sakarin tidak dicerna oleh tubuh sehingga diyakini tidak berefek pada gula darah seperti gula olahan.
Masih sedikit studi yang mengkaji hubungan sakarin dengan gula darah.
Baca Juga: Dikira Baik bagi Kesehatan, Minum Air Putih Setelah Makan Malah Bisa Mengancam Jiwa
Oleh karena itu, meski sakarin aman untuk dikonsumsi dan bisa menggantikan gula bagi penderita diabetes.
Alahkah baiknya kita tidak mengonsumsi sakarin dengan takaran yang berlebihan, karena seperti kita ketahui segala sesuatu yang berlebihan itu memang tidak baik termasuk juga bagi kesehatan.(*)
#berantasstunting
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan Judul Mengkaji Aman Tidaknya Sakarin, Si Pemanis Buatan dalam Makanan