Find Us On Social Media :

Viral Virus Corona Menyebar lewat Ponsel Xiaomi, Ternyata ada 3 Cara Penularannya

Tangkapan layar sebuah unggahan viral di Twitter tentang virus corona menyebar lewat ponsel Xiaomi.

GridHEALTH.id – Di tengah kehebohan virus corona di Wuhan, beredar konten di media sosial yang mengatakan bahwa virus corona dapat disebarkan melalui ponsel Xiaomi.

Di media sosial Twitter, viral sebuah unggahan soal virus corona yang bisa menyebar lewat ponsel Xiaomi, Jumat (24/1/2020).

Baca Juga: Ramai Kabar Obat Virus Corona, Peneliti Sebut Semprotan Hidung Bisa Kurangi Gejalanya

Unggahan tersebut dibagikan oleh akun @coromodol.

Hingga Rabu (29/1/2020) pukul 11.00 WIB, unggahan tersebut sudah disukai 21.800 kali dan dibagikan 9.600 kali.

Baca Juga: Virus Corona Wuhan Belum Jelas Apakah Mematikan dan Penyebarannya Seagresif SARS yang Juga Berasal dari China, atau Sama Seperti Flu Biasa

Dalam unggahannya, @coromodol menuliskan, "virus corona nyebar lewat hp xiaomi."

Kemudian disertai anjuran, "kalo abis salaman sm temen yang pake xiaomi, buru buru cuci tangan pake sabun."

Dia menyebarkan tweet tersebut setelah membaca cuitan @blogdokter yang mengatakan bahwa virus corona bisa menular melalui benda mati.

Lalu, benarkah virus corona bisa tersebar melalui ponsel Xiaomi?

Baca Juga: Benarkah Virus Corona Sulit Menyebar di Indonesia? Ini Pendapat Ahli

Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia dr. Daeng M. Faqih menjelaskan, penularan sebuah virus, termasuk virus corona, melalui ponsel tidaklah benar.

Penularan seperti yang viral di media sosial tersebut harus dibuktikan dengan pemeriksaan.

Baca Juga: Kini Sepi Bak Kota Mati Usai Virus Corona Mewabah, Warga Wuhan Saling Beri Semangat Lewat Teriakan: Wuhan Jiayou!

"Harus dibuktikan kalau terpapar dengan pemeriksaan," ujarnya, Rabu (29/1/2020) pagi, dilansir Kompas.com.

Lanjutnya, ponsel Xiaomi yang beredar tidak bisa dikatakan mengandung virus corona meski ponsel tersebut dari China.

Lebih lanjut, dia menjelaskan, jika benda tersebut terpapar oleh cairan tubuh penderita lalu benda itu dipegang tanpa cuci tangan, baru bisa tertular.

Cairan yang dimaksud seperti air liur, bersin, batuk, ingus, darah, dan semacamnya. Namun prinsipnya, harus dibuktikan dengan pemeriksaan.

Baca Juga: 107 Orang Dinyatakan Sembuh dari Virus Corona, Peneliti Klaim 5 Cara Ini Bisa Mengobati Virus Mematikan Tersebut

Daeng mengatakan, penularan virus bisa dari beberapa hal berikut:

1. Tertular langsung dari hewan yang mengandung virus.

2. Tertular langsung dari orang yang sakit, lewat cairan tubuhnya, seperti darah, air liur, bersin, batuk, dan ingus. "Kalau kita dekat dengan penderita terus kita kena semprot bersin atau batuknya, bisa tertular," ujarnya.

Baca Juga: 3 Orang di Provinsi Jateng Diduga Terjangkit Virus Corona, Pemprov; Masyarakat Tidak Perlu Panik

3. Bisa dari benda-benda yang terkontaminasi oleh cairan tubuh dari orang sakit. "Tangan kita menyentuh cairan baik langsung dari hewan atau langsung dari penderita atau tidak langsung dari benda yang terkontaminasi, trus tangan kita kucek-kucek mata," katanya.

Mengenai impor barang dari China, menurut dia, masyarakat bisa berhati-hati saat membeli barang impor.

Keputusan untuk membeli atau tidak kembali kepada individu masing-masing. Namun, tidak disarankan mengampanyekan karena itu wewenang dari pemerintah.

Baca Juga: Virus Corona Mengguncang Dunia, Pabrik Vaksin Satu Ini Nilai Sahamnya Melonjak Hingga 10,42 persen dan Mendapat Dana Segar Sebesar 56 Juta Dollar AS

"Mestinya pemerintah yang berwenang memberikan warning atau larangan. Kalau masing-masing warga tak mau beli produk China karena hati-hati, takut isu tersebut, saya rasa sah-sah-saja, tapi sebaiknya untuk dirinya sendiri," kata Daeng.

Menurut CDC, ketika penularan virus corona dari orang ke orang terjadi, bisa melalui udara dengan batuk dan bersin, kontak dekat seperti menyentuh atau berjabat tangan, serta menyentuh benda atau permukaan dengan virus di atasnya lalu menyentuh mulut, hidung, atau mata sebelum mencuci tangan.(*)

Baca Juga: Semua Negara Sudah Panik Akibat Virus Corona, WHO Dikritik Terlambat Memberikan Status Darurat

#berantasstunting