GridHEALTH.id – Setelah sempat dikritik beberapa hari yang lalu karena menunda pernyataan, Organisasi Kesehatan Dunia alias WHO akhirnya resmi mengumumkan wabah virus corona sebagai darurat kesehatan global.
WHO menyatakan wabah virus corona sebagai darurat kesehatan global, karena wabah ini terus menyebar ke sejumlah negara di luar China.
Baca Juga: Semua Negara Sudah Panik Akibat Virus Corona, WHO Dikritik Terlambat Memberikan Status Darurat
"Alasan utama penyataan ini bukanlah apa yang terjadi di China, tetapi apa yang terjadi di negara lain," kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam jumpa pers di Jenewa, Kamis malam (30/1/2020).
WHO mengkhawatirkan wabah virus mematikan tersebut dapat menyebar ke negara-negara dengan sistem kesehatan yang lebih lemah.
Baca Juga: 5 Manfaat Menangis Bagi Kesehatan, Bisa Tingkatkan Kemampuan Penglihatan
Sebanyak 129 kasus telah dilaporkan di 22 negara di luar China, tetapi tidak ada kematian.
Sebagian besar kasus muncul pada orang yang melakukan perjalanan dari kota Wuhan di China, wilayah yang diyakini sebagai pusat penyebaran virus corona.
Namun, ada delapan kasus infeksi antarmanusia, di Jerman, Jepang, Vietnam, dan Amerika Serikat.
Tedros menggambarkan virus sebagai "wabah yang belum pernah terjadi sebelumnya" dan bersinggungan dengan "respons yang belum pernah terjadi sebelumnya".
Dia memuji "tindakan luar biasa" yang telah diambil otoritas China untuk mencegah penyebarannya.
"Biar saya perjelas, pernyataan ini bukanlah suara bahwa kami tidak percaya apa yang sudah dilakukan di China," tambahnya, dilansir dari BBC News.
Baca Juga: 6 Wabah Penyakit Mengerikan yang Pernah Terjadi di Dunia, Lebih Mematikan dari Virus Corona Wuhan
Sementara itu, hingga Jumat (31/1/2020), angka kematian dari virus corona baru telah mencapai 213 korban, 204 korbannya dari provinsi Hubei sendiri, dilansir dari Reuters.
Baca Juga: Fakta Keseringan Makan Tahu yang Berisiko Turunkan Fungsi Otak
Menurut otoritas kesehatan China, sebanyak 9.692 kasus infeksi telah terjadi di daratan China hingga Kamis (30/1/2020).(*)
#berantasstunting