Find Us On Social Media :

Fairuz A Rafiq Stres dengan Kalimat Ikan Asin, Menangis dan Jatuh Pingsan di Persidangan, Ditangani Psikolog

Fairuz A Rafiq masih kepikiran kasus ikan asin sampai harus dibawa ke psikolog.

GridHEALTH.id - Meski kasus video "ikan asin" telah disidangkan, nampaknya kesehatan mental Fairuz A Rafiq masih terganggu.

Hal itu terlihat saat dirinya menghadiri sidang pertama pada Senin (27/1/2020) lalu, dimana istri Sonny Septian tersebut sempat menangis hingga jatuh pingsan.

Baca Juga: Berlinang Air Mata, Fairuz A Rafiq Pingsan Usai Disudutkan 4 Pengacara Sekaligus Mengenai Organ Intim Wanita

Akibat kondisi yang dialaminya itu, sang kakak, Fadia A Rafiq harus mendaftarkan Fairuz ke psikolog untuk memeriksakan kesehatan mentalnya.

"Sudah kok, sudah daftar (ke psikolog). Memang dia (Fairuz) sekarang sudah lebih membaik, tapi kalau misalnya kami tinggal sebentar, dia kepikiran lagi,” ucap Fadia dikutip dari Kompas.com, Jumat (31/1/2020).

Bahkan menurut Fadia, adiknya itu akan kembali teringat hinaan "ikan asin" ketika ditinggal sendiri begitu saja.

Baca Juga: Sel Kanker itu Baik, Tapi Karena Suatu Hal Menjadi Liar dan Merugikan

“Kemarin pas saya tinggal sebentar saja saat ke rumah sakit itu, dia kaya langsung 'cepat aku sudah stres, sudah ini'. Saya juga takut dia tambah drop, mudah-mudahan sih lebih baik,” ungkap Fadia.

Lebih lanjut, Fadia mengungkapkan sebenarnya Fairuz sudah disarankan dokter untuk dirawat.

Namun, Sonny memilih untuk berobat jalan saja untuk merawat istrinya itu.

Baca Juga: 5 Peralatan Masak di Dapur Ini Sumber Keracunan dan Diare juga Kanker

“Kalau enggak juga mungkin harus dirawat sih. Kemarin dokternyas udah nyuruh dirawat, cuma kata Sonny berobat jalan dulu aja,” pungkas Fadia.

Disisi lain Sonny juga menambahkan, bahwa kondisi Fairuz memang sempat drop tapi berkat dukungan keluarga dan teman terdekat kondisi istrinya itu berangsur membaik.

Baca Juga: Awas, Bahaya Mengonsumsi Obat Pil Tanpa Air Putih, Bisa Perdarahan di Kerongkongan

"Sekarang, Fairuz sudah mulai (membaik) ya, karena kan sekarang, kakak-kakaknya nemenin. Jadi, Alhamdulillah selain support dari suami, support dari keluarga kan besar banget ya untuk menguatkan Fairuz," kata Sonny.

Ditilik dari sisi medis, kondisi yang dialami Fairuz memang tak bisa dianggap sepele.

Sebab kondisi ibu dua anak itu bisa dibilang masuk ke dalam kondisi  atau sindrom patah hati.

Baca Juga: 5 Masalah Kesehatan Mulai dari Kolesterol Tinggi hingga Diabetes Bisa Dilawan Oleh Daun yang Rasanya Kecut Ini

Dimana kondisi ini dipicu oleh pengalaman traumatis seperti juga hinaan yang membekas dihati.

Dilansir dari Harvard Health Publishing, sindrom patah hati ini bisa memicu melonjaknya hormon stres yang pada dasarnya mengejutkan jantung, sehingga membuat perubahan sel otot jantung atau pembuluh darah koroner.

Hal ini tentu sangat berbahaya karena berkaitan langsung dengan jantung.

Oleh karena itu penderita sindrom patah hati ini perlu ditangani dengan perawatan baik itu dengan dokter juga psikolog.

Baca Juga: Berantas Stunting; Mi Instan Penyebab Kurang Gizi di Indonesia, Pedoman Gizi Seimbang Perlu Diterapkan

Tak jarang wanita yang mengalami takotsubo cardiomyopathy dapat menjalani proses rawat inap sekitar 3-7 hari dan bisa diberikan obat-obatan untuk menenangkan pikiran.

Begitu juga psikolog yang umumnya menggunakan psikoterapi untuk membantu klien atau pasien untuk mengatasi masalah yang memengaruhi kondisi mental dan kesehatannya.

Dalam menyelesaikan masalah psikologis ataupun memperbaiki perilaku pasien, psikolog dapat bekerjasama dengan psikiater dan dokter yang menangani pasien. 

Baca Juga: 7 Langkah Praktis Merawat Bayi Prematur, Anti Ribet dan Takut Salah

Namun terlepas dari itu, yang paling penting yang bisa dilakukan penderita sindrom patah hati seperti Fairuz ini adalah dukungan orang disekitar untuk menjaga kesehatan pikirannya.(*)

 

 #berantasstunting