Find Us On Social Media :

150.000 Anak Meninggal Setiap Tahunnya, Langkah Awal Atasi Masalah Sanitasi dengan Kampanye Aksi Toilet Bersih

Siswa SD di Flores harus bangun jam 4 pagi antre air bersih untuk siram toilet. Sanitasi bersih dan mudah didapat masih sangat dibutuhkan masyarakat Indonesia.

GridHEALTH.id – Seperti diketahui, air bersih dan sanitasi merupakan kebutuhan dasar hidup manusia.

Sayangnya, sanitasi buruk masih menjadi permasalahan besar di Indonesia di mana masih banyak masyarakat yang belum memiliki akses toilet dan sanitasi yang bersih.

Baca Juga: Berantas Stunting: Ikut Sumbang Penyebab Pertumbuhan Anak, Ibu Hamil Diharap Perhatikan Sanitasi

Ini tentunya bisa meningkatkan risiko pencemaran lingkungan dan mempengaruhi kesehatan hingga menyebabkan kematian.

Berdasarkan data WHO/UNICEF tahun 2012, Indonesia merupakan negara kedua terbesar di dunia di mana penduduknya masih mempraktekkan buang air besar sembarangan (BABS).

Baca Juga: Diet Mediteranian, Solusi Bagi Pria yang Mengalami Masalah Kesuburan

Keadaan ini menyebabkan sekitar 150.000 anak Indonesia meninggal setiap tahunnya karena diare dan penyakit lain yang disebabkan sanitasi yang buruk.

Oleh karena itu, salah satu brand produk pembersih toilet dari Reckitt Benckiser, Harpic, meluncurkan kampanye Aksi Toilet Bersih.

Kampanye ini sebagai langkah awal mengajak masyarakat untuk berkontribusi memberikan akses terhadap toilet yang lebih bersih kepada masyarakat yang membutuhkan.

“Masih banyak masyarakat yang tidak memiliki akses terhadap air bersih dan sanitasi layak sehingga buang air besar di ruang terbuka menjadi permasalahan global yang harus segera diatasi,” ujar Karim Kamel, General Manager Reckitt Benckiser Hygiene Home Indonesia.

Baca Juga: Sering Dianggap Higienis, Taruh Tisu Toilet di Atas Kloset Malah Sebarkan Puluhan Bakteri dalam 30 Detik

Harpic bekerja sama dengan Water.org, SATO, dan Koperasi Simpan Pinjam Mitra Dhuafa (KOMIDA), mengedukasi pentingnya hidup bersih dengan memiliki toilet dan sanitasi layak.

“28 juta orang Indonesia kekurangan air bersih, dan 71 juta orang tidak memiliki akses ke fasilitas sanitasi yang lebih baik,” ujar Don Johnston, Operations Director Water.org Indonesia.

Baca Juga: Rasakan Manfaat Luar Biasa Puasa 7 Hari dan Rutin Minum Air Kelapa, Wanita Ini Membuktikannya

Kampanye ini dimulai dengan ide yang sederhana, dengan membeli dua produk Harpic berarti menyumbangkan 1 produk Harpic bagi mereka yang membutuhkan akses terhadap toilet bersih.

Kampanye yang dimulai sejak 27 November sampai dengan 30 Desember 2019 ini berlangsung di seluruh Indonesia.

Kampanye Aksi Toilet Bersih ini pertama kali diluncurkan pada peringatan Hari Toilet Sedunia 2019 yang diperingati setiap tanggal 19 November.

“Dengan turut serta dalam kampanye ini, masyarakat tak hanya mendapatkan toilet rumah yang 10 kali lebih bersih namun secara bersamaan berkontribusi untuk memberikan akses terhadap toilet dan sanitasi bersih bagi saudara kita yang membutuhkan,” kata Luis Ramirez, Marketing Director Reckitt Benckiser Hygiene Home Indonesia.

Baca Juga: Setelah Memprotes DPR, Awkarin Kini Soroti Toilet Umum, Ada Apa ?

Dari kampanye Aksi Toilet Bersih ini, Harpic berhasil mengumpulkan 3.545 produk yang setelahnya didonasikan kepada KOMIDA dan berlangsung di Four Seasons Hotel Capital Place, Jakarta Selatan, Jumat (31/1/2020).

Sugeng Priyono, Direktur Operasional KOMIDA, menjelaskan berdasarkan data Desember 2019, masih banyak anggota KOMIDA yang tidak mempunyai toilet ataupun sanitasi kurang layak.

Baca Juga: Begini Sakitnya Tes Sumsum Tulang Belakang yang Dijalani Shakira Aurum

Jika terus dibiarkan, hal ini akan berpengaruh terhadap kesehatan keluarga dan anak anggota KOMIDA, karena penyakit diare akibat dari buang air besar sembarangan.

“Maka merupakan aksi nyata KOMIDA dengan memfasilitasi anggota berupa pinjaman Sarana Air Bersih dan Sanitasi,” katanya.

Kampanye Aksi Toilet Bersih ini juga menggandeng seorang aktor sekaligus presenter olahraga terkemuka di Indonesia, Darius Sinathrya.

Darius Sinathrya, yang juga menaruh perhatian khusus terhadap kebersihan toilet, mengatakan, “Banyak saudara-saudara kita yang belum memiliki akses terhadap toilet dan sanitasi layak, menyebabkan maraknya buang air besar sembarangan yang membuat mereka, khususnya anak-anak, menjadi rentan terserang penyakit.”

Baca Juga: Fairuz A Rafiq Stres dengan Kalimat Ikan Asin, Menangis dan Jatuh Pingsan di Persidangan, Ditangani Psikolog

“Ini merupakan pekerjaan kita bersama untuk membantu dan mengedukasi masyarakat akan pentingnya memiliki akses toilet dan sanitasi yang bersih dan higienis,” tambah suami Donna Agnesia itu.

Menurut data STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat), 4.5 juta rumah tangga di Pulau Jawa pun masih mempraktekkan BABS.

Baca Juga: Berantas Stunting; Mi Instan Penyebab Kurang Gizi di Indonesia, Pedoman Gizi Seimbang Perlu Diterapkan

Hal ini membuat Harpic terdorong untuk berkomitmen mengentaskan BABS sehingga pada tahun 2025 Pulau Jawa sudah bebas dari buang air besar sembarangan (BABS).

“Harpic berfokus di Pulau Jawa karena pulau ini adalah pulau besar dengan populasi terbanyak di Indonesia sehingga dampaknya akan lebih besar dan terlihat jelas,” tandas Karim Kamel.

#berantasstunting