GridHEALTH.id - Kasus 'ikan asin' yang menyeret nama Galih Ginanjar, Pablo Benua, dan Rey Utami kini memasuki babak baru.
Bahkan beberapa waktu lalu, ketiganya menjalani persidangan atas kasus pencemaran nama baik yang turut mengundang Fairuz A Rafiq sebagai korbannya.
Namun persidangan tersebut terkesan sedikit alot dan membuat Fairuz A Rafiq merasa tersudutkan.
Hal tersebut pun menarik perhatian anak Fairuz dan Galih Ginanjar, King Faaz yang rupanya kesal melihat ibunya menangis dan tersakiti.
Kakak kandung Fairuz A Rafiq, Firda A Rafiq pun akhirnya membeberkan apa yang diketahui King Faaz Arafiq yang kini telah berusia 7 tahun.
"Anaknya Fairuz tuh tahu, tapi kebanyakan nangis. Kasihan sih, dia ngelihat ibunya kayak gitu," ungkap Firda, mengutip Grid.ID dari Youtube 'Populer Seleb', yang diunggah pada Kamis (30/1/2020).
Saking kesalnya, Faaz sampai melakban foto sang ayah, yang terpajang di kamarnya.
"Terus kemarin bilang sama anak saya, kan sepupuan 'Tahu enggak kak, aku benci banget sama yang namanya Galih. Aku benci banget sama Galih, dia nyakitin hati mami aku, dia bikin mami aku malu' gitu kata Faaz," kata Firda.
"Dia bilangnya sambil nangis-nangis ke anak saya. Terus fotonya (Galih) di kamarnya dilakban," imbuhnya.
Tak dapat dipungkiri, seorang anak yang sering melihat ibunya menangis dan tersakiti batinnya seperti itu memang merasa iba dan jengkel dengan para pembuat onar.
Melansir laman American Academy of Pediatrics, ketika anak-anak terpapar pada peristiwa traumatis, termasuk kejahatan dengan kekerasan, respons mereka mungkin beragam.
Beberapa anak menjadi takut, mungkin lebih suka tinggal di rumah, kesulitan tidur dan sulit berkonsentrasi di sekolah, bahkan menghindari orang dan dunia di sekitar mereka.
Nafsu makan sering berubah, dan anak-anak mungkin mengeluh sakit kepala, sakit perut, dan gejala samar lainnya.
Bahkan perubahan kecil dalam rutinitas harian mereka dapat membuat mereka sangat kesal.
Tak hanya itu, beberapa anak mungkin menjadi tidak peka terhadap kekerasan dan rasa sakit serta kesusahan orang lain.
Melihat orangtua merasa tersakiti tersebut juga bisa jadi berpengaruh pada masa depan anak, terutama bidang akademi, masalah perilaku, psikologis, dan fisik, kriminalitas orang dewasa, dan sebagainya.
Sebelumnya sempat tersiar kabar jika Galih Ginanjar tak mengakui bahwa King Faaz adalah anaknya dan tak menafkahi selayaknya anak kandung.
Terlepas dari itu, sepertinya kini kekesalan King Faaz pada Galih Ginanjar sudah memuncak.
Bahkan menurut kakak Fairuz, Faaz sering menangis jika melihat dan mendengar nama Galih Ginanjar. (*)