Find Us On Social Media :

Kembali Viral Modus Penyelundupan Baru dalam Mainan Anak, Direktorat Reserse Narkoba Imbau Tingkatkan Kewaspadaan

Narkoba dalam mainan anak-anak

GridHEALTH.id - Mata rantai narkoba di Tanah Air memang tak ada putusnya.

Seperti yang baru ini terjadi, viral sebuah mainan anak-anak berbentuk bola kristal yang beredar di kalangan masyarakat.

Baca Juga: Dituding Teguk Minuman Misterius Mengandung Narkoba di Belanda, Ibunda Medina Zein Akui Keceplosan: 'Saya Kurang Informasi'

Namun nahasnya, bola mainan tersebut bukan diciptakan untuk anak-anak melainkan para pecandu narkoba.

Menurut penuturan petugas Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Metro Jaya, Nunky, menjabarkan modus penyelundupan narkoba tersebut.

Baca Juga: Usai Telat Tetapkan Status Darurat Kesehatan Global, WHO Malah Baru Akan Datangi China untuk Pelajari Virus Corona

Dalam video yang diunggah melalui Instagram @narkoba_metro, Nunky menyebutkan bahwa modus baru tersebut berasal dari Malaysia.

"Banyak modus yang digunakan oleh para pengedar narkoba untuk menyelundupkan ke Indonesia. Ini kiriman dari Malaysia, dikamuflasekan mainan anak, dalamnya air, gel," ucapnya.

Saat dicek menggunakan alat pendeteksi narkoba bernama TruNarc, mainan tersebut menunjukkan adanya kandungan fentanyl atau methamphetamine.

Baca Juga: World Cancer Day, Kisah Mengharukan Bayi 4 Bulan Terkena Kanker Otak yang Berhasil Sembuh

Berdasarkan laman National Institute on Drug Abuse menyebutkan bahwa fentanyl adalah analgesik opioid sintetis yang kuat yang mirip dengan morfin, tetapi 50-100 kali lebih kuat.

Salah satu jenis fentanyl yaitu metamfetamin atau disebut juga dengan sabu.

Metamfetamin meningkatkan jumlah dopamin kimia alami di otak.

Dopamin terlibat dalam gerakan tubuh, motivasi, dan penguatan perilaku yang bermanfaat.

Baca Juga: Tak Ingin Dipisahkan Oleh Kematian, Sepasang Kakek Nenek Ini Ucapkan Salam Perpisahan dan Terus Bergandengan di ICU Usai Terjangkit Virus Corona

Efek jangka pendek pengonsumsian metamfetamin, termasuk peningkatan kewaspadaan dan aktivitas fisik, nafsu makan menurun, napas lebih cepat, detak jantung cepat atau tidak teratur, atau peningkatan tekanan darah dan suhu tubuh.

Sedangkan efek jangka panjangnya, seperti penurunan berat badan yang ekstrem, kecanduan, masalah gigi yang parah, gatal-gatal hebat hingga menyebabkan luka kulit akibat garukan, kegelisahan, perubahan struktur dan fungsi otak, kebingungan, hilang ingatan, masalah tidur, perilaku kekerasan, paranoia atau ketidakpercayaan orang lain yang ekstrem dan tidak masuk akal, bahkan halusinasi (sensasi dan gambar yang tampak nyata meskipun sebenarnya tidak nyata).

Baca Juga: Dibanderol Lebih dari Rp 150 Ribu, Benarkah Masker Jepang yang Bisa Dicuci Ratusan Kali Ini Dapat Menangkal Virus Corona?

 

Akibat maraknya modus penyelundupan narkoba yang beraneka ragam, Ditresnarkoba mengimbau untuk meningkatkan kewaspadaan.

"Banyak cara yang dilakukan untuk menyelundupkan Narkoba ke Indonesia, dengan beragam modus dilakukan, mari kita bentengi diri, dan gelorakan semangat Anti Narkoba," tulis dalam akun Instagram Ditresnarkoba. (*)

Baca Juga: Protes tak Dihiraukan Pemerintah, Masyarakat Natuna Berontak, Mengungsi ke Pulau Lain karena Takut Terinfeksi Virus Corona

 #berantasstunting