GridHEALTH.id - Menghadapi jumlah korban tewas yang semakin meningkat, pemerintah daerah Wuhan dikabarkan semakin pusing, terutama jumlah korban yang tewas.
Baca Juga: Tidak Ditemukan Satupun Kasus Virus Corona di Indonesia Hingga Kini, WHO Malah Khawatir
Mereka dilaporkan mengkremasi mayat secara rahasia karena jumlah pasien virus corona yang tewas melonjak cepat.
William Yang, seorang reporter untuk Deutsche-Welle, mengklaim China menyembunyikan jumlah sebenarnya dari kematian dengan mengirim orang ke krematorium tanpa mengidentifikasi mereka.
"Outlet media Cina kredibel @initiumnews mewawancarai orang-orang yang bekerja di pusat-pusat kremasi lokal, mengkonfirmasi bahwa banyak mayat dikirim langsung dari rumah sakit ke pusat-pusat kremasi tanpa mengidentifikasi dengan benar pasien ini, yang berarti ada pasien yang meninggal karena virus tetapi tidak menambah catatan resmi," tulis William di akun Twitternya.
"Jadi ada alasan untuk tetap skeptis tentang apa yang #China telah bagikan dengan dunia karena sementara mereka lebih transparan tentang hal-hal tertentu yang terkait dengan virus, mereka terus samar dan tidak dapat diandalkan dalam aspek lain."
Namun akhirnya pada Jumat (07/02/20), keluar pengakuan dari pemerintah China. Ini terlihat saat otoritas kesehatan China NHC mewajibkan jenazah pasien virus corona Wuhan (2019-nCoV) untuk dikremasi. Langkah ini dilakukan sebagai upaya mencegah persebaran virus.
Baca Juga: 4 Jenis Minuman Perusak Metabolisme yang Selalu Bikin Gagal Diet
"Tidak ada upacara perpisahan atau kegiatan pemakaman lainnya yang melibatkan mayat," tulis NHC eperti dikutip dari Business Insider.