Find Us On Social Media :

Berantas Stunting; Stunting Berhubungan dengan Kemiskinan, NTT Jadi Acuan Mengurangi Stunting di Indonesia

Wakil Gubernur NTT menyebut bahwa stunting berhubungan dengan kemiskinan. Inilah faktor yang mempengaruhi stunting

Baca Juga: 5 Cara Efektif Mengontrol Kolesterol Agar Tak Berlebih di Dalam Tubuh

Menurut Josef, stunting biasanya diidentikan dengan orang pendek, tetapi tidak selamanya anak atau orang pendek adalah stunting .

"Aristoteles tubuhnya pendek tapi jenius, jadi orang pendek belum tentu stunting. Dalam stunting ada masalah gizi kronis dan berkaitan dengan kemiskinan. Hasil penelitian ini sangat penting bagi Pemprov NTT," kata Josef.

"NTT sebenarnya memiliki sumber nutrisi yang luar biasa, yakni marungga/kelor. Kelor ini sesuai hasil penelitian WHO , mengandung  46 jenis antioksidan dan mineral," lanjutnya.

Menurut penelitian dari Universitas Jember, faktor yang mempengaruhi terjadinya stunting pada anak balita yang berada di wilayah pedesaan dan perkotaan adalah pendidikan ibu, pendapatan keluarga, dan pengetahuan ibu mengenai gizi.

Baca Juga: Tiga Remaja Ini Lakukan Permainan Berbahaya yang Bisa Sebabkan Cedera, Orangtua Harus Lebih Tegas

Selain itu, pemberian ASI eksklusif, umur pemberian MPASI, tingkat kecukupan zink, tingkat kecukupan zat besi, riwayat penyakit infeksi, serta faktor genetik dari orang tua juga mempengaruhi stunting.

Namun status pekerjaan ibu, jumlah anggota keluarga, status imunisasi, tingkat kecukupan energi, dan status BBLR tidak mempengaruhi terjadinya stunting.

Baca Juga: Tes Pegangan Tangan Sederhana Dapat Tunjukkan Risiko Demensia

Tingkat kecukupan protein dan kalsium di pedesaan juga menunjukkan hubungan, sedangkan di perkotaan tidak menunjukkan adanya hubungan.