GridHEALTH.id - Virus corona baru atau yang kini disebut dengan Covid-19 memang telah menjangkit setidaknya 33 negara di berbagai belahan dunia.
Bahkan menurut data dari John Hopkins University, hampir 2.500 orang dinyatakan meninggal dunia akibat virus corona baru.
Kepanikan pun sempat terjadi akibat takut wabah virus corona ini masuk ke Tanah Air.
Bahkan ketakutan masyrakat ini semakin bertambah saat mendengar penularan virus corona melalui hewan peliharaan.
Baca Juga: Jarang Diketahui, Labu Siam Bisa Atasi Kram Otot hingga Cegah Kanker
Untuk menjawab kegundahan hati masyarakat, peneliti mikrobiologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Sugiyono Saputra PhD menjelaskan mengenai kebenaran adanya virus corona dalam tubuh hewan peliharaan seperti anjing dan kucing di Indonesia.
Perlu diketahui, virus corona yang menyerang anjing disebut dengan Canine coronavirus (CCoV), sedangkan yang menyerang kucing dikenal dengan nama Feline coronavirus (FCoV).
Virus corona pada anjing pertama kali ditemukan pada tahun 1971, sebagai penyebab wabah diare pada anjing di Jerman.
Baca Juga: Merasa Lemas dan Lamban Sepanjang Hari, Waspadai Kelebihan Gula
Virus CCoV ini dapat menyebabkan infeksi pada saluran pencernaan dan saluran pernapasan anjing.
Di Indonesia, para peneliti pernah melakukan survei pada tahun 1994 yang dilakukan di Kalimantan Selatan dan Sulawesi Utara, dengan pertanyaan mendasar apakah ada virus corona dalam tubuh hewan peliharaan anjing di wilayah tersebut.
Sedangkan, di tahun 2019, survei kecil guna melihat virus corona dalam tubuh kucing dilakukan di Surabaya.
Baca Juga: Buah Naga Memang Sehat, Tapi Deretan Orang Ini Akan Lebih Baik Jika Tidak Mengonsumsinya
Penelitian ini melibatkan sekitar 20 kucing untuk dijadikan sampel.
Dari kedua penelitian tersebut, peneliti pun mengeluarkan hasil mengenai virus corona.
"Dari total 241 sampel (anjing), hasilnya negatif semua," ujar Sugiyono, dikutip dari Kompas.com.
Sementara pada 20 kucing yang dijadikan sampel tersebut juga menunjukkan hasil negatif.
Baca Juga: 10 Alasan Di Balik Mengapa Pria Perlu Mengetahui Kadar Testosteron
"Walaupun hasil survei negatif, kejadian infeksi yang diakibatkan oleh coronavirus pernah dilaporkan juga," terang Sugiyono.
Kejadian infeksi virus corona pada kucing yang pernah dilaporkan mirip dengan yang disebabkan oleh Feline infectious peritonitis (FIP).
Meski demikian, Sugiyono mengakui bahwa penelitian tersebut terbilang dalam skala kecil karena hanya melibatkan beberapa sampel, dan bukan seluruh jumlah hewan peliharaan di Tanah Air.
Baca Juga: Jarang Diketahui, Labu Siam Bisa Atasi Kram Otot hingga Cegah Kanker
"Kekurangan studi-studi tersebut (di Indonesia) adalah sampling size-nya kecil dan metode yang dipakai untuk deteksi juga berbeda," ungkapnya.
Terlepas dari itu, bisakah hewan peliharaan ini menyebarkan virus corona pada manusia?
Berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tidak ada bukti virus corona baru (Covid-19) dalam tubuh hewan peliharaan seperti anjing dan kucing.
Meski demikian, hewan peliharaan ini bisa menyebarkan berbagai bakteri umum seperti E.coli dan Salmonella yang dapat berpindah di antara hewan peliharaan dan manusia.
Oleh sebab itu, sebaiknya selalu rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir hingga bersih setelah kontak dengan hewan peliharaan.
Selain menjaga agar terhindar dari penularan bakteri dari hewan peliharaan, mencuci tangan juga menjadi salah satu alternatif pencegahan penularan virus corona. (*)