Find Us On Social Media :

Formula Empon-empon yang Digembar Gemborkan Penangkal Virus Corona Covid-19 Belum diuji Coba

Peneliti asal Pasuruan sebut empon-empon bisa jadi penangkal virus corona.

GridHEALTH.id - Sudah beberapa hari ini masyarakat Indoensia dibuat heboh oleh virus corona yang sudah masuk Indonesia.

Hal ini terjadi karena selama ini Indonesia menyatakan bebas virus corona, tapi tak tahunya sudah ada pasien yang dirawat akibat virus corona di RSPI Soelianti Saroso, Jakarta.

Baca Juga: Di Tengah Gempuran Virus Corona, Banyak Anak-anak Indonesia Terkena Virus Ini sampai Bikin Susah Makan

Karuan hal itu membuat kejadian aneh di Indonesia, mulai dari melambungnya harga masker, aksi borong sanitizer, juga hingga borong makanan pokok, bahkan sampai mi instan.

Seolah-olah Indonesia sudah terkena wabah virus corona covid 19 dan akan di isolasi.

Dibalik kegaduhan tersebut ternyata ada putra bangsa, dengan keilmuan dan keahliannya justru sibuk melakukan riset menganai virus corona ini.

Akhirnya mereka menemukan sebuah formula yang diyakini sebagai anti virus corona.

Formula tersebut formula Empon-empon, yang berasal dari herbal.

Baca Juga: Awalnya Didiagnosis Bronkopneumonia dan Tifus, WNI Asal Depok Positif Virus Corona Ceritakan Kronologi: 'Saya Tidak Tahu dan Tidak Kenal Orang Jepang Ini'

Peneliti dari Professor Nidom Foundation (PNF) di Pasuruan, Jawa Timur, tersebut mengklaim bahwa Empon-empon bisa dijadikan anti virus corona.

Melansir KompasTV, empon-empon itu adalah rempah-rempah.

Baca Juga: 6 Cara Mujarab Hadapi Stres Akibat Virus Corona Covid-19 Menurut WHO

Para peneliti dari PNF menyebut telah membutikan empon-empon bisa menangkal virus corona melalui eksperimen.

Sebagai media eksperimen, mereka menggunakan 30 ekor ferret.

Terdapat 3 formula yang dilakukan untuk mengetahui infeksi virus corona.

Pertama, menginjeksi ramuan empon-empon ke ferret secara terus menerus.

Baca Juga: 5 Cara Penularan Virus Corona pada Manusia dan Pola Harian Penularan

Kemudian langkah kedua, menginjeksi virus ganas selevel corona lalu ferret (hewan uji coba) kemudian disuntik virus.

Ketiga, menyuntikkan rempah-rempah dan virus secara bersamaan ke dalam tubuh ferret.

Masa inkubasi formulasi ini efektif dalam jangakauan waktu maksimal 18 hari.

Bahan-bahan yang digunakan dalam ramuan tersebut antara lain, jahe, kunyit, daun sereh, dan temulawak.

Baca Juga: Bunga Citra Lestari Terus Menangis, Ini yang Terjadi Pada Tubuh Saat Ditinggal Pasangan

Baca Juga: Bak Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Raffi Ahmad Sebut Dirinya Idap Penyakit Langka Stadium 3 Sebelum Nagita Slavina Alami Keguguran

Ramuan itu disebut serta murah serta mudah didapat.

Ketua Tim Riset Corona Virus dan Formulasi Vaksin, Professor Nidom Foundation sekaligus Profesor Chaerul Anwar Nidom mengaku temuannya itu siap diuji coba.

Jadi temuan peneliti PNF tersebut belum dilakukan uji coba, apalagi sampai uji klinis ke manusia.

Ramuan itu juga siap diedarkan jika memang diizinkan pemerintah.

Sementara itu sebelumnya, Professor Nidom mengatakan penemuannya didasarkan dari hasil penelitian terkait wabah virus flu burung.

Baca Juga: Di Tengah Gempuran Virus Corona, Banyak Anak-anak Indonesia Terkena Virus Ini sampai Bikin Susah Makan

Seperti Virus Corona, orang yang terjangkit flu burung juga mengalami pneumonia berat.

"Jadi ini hasil penelitian kami tahun sekitar tahun 2006 tahun 2007 pada waktu ada wabah flu burung.

"Saya melihat bahwa orang yang terinfeksi flu burung itu biasanya paru-parunya akan rusak berat, akan mengalami pneumoni berat," kata Nidom.

Nidom melanjutkan, pneumonia terjadi akibat adanya banyak sitokin dalam paru-paru.

Baca Juga: Dua WNI Positif Covid-19, Kemenkes Telusuri Puluhan Peserta Dansa, Isi Pesan WA Korban Imbau Semua Memeriksakan Diri

Baca Juga: Awalnya Didiagnosis Bronkopneumonia dan Tifus, WNI Asal Depok Positif Virus Corona Ceritakan Kronologi: 'Saya Tidak Tahu dan Tidak Kenal Orang Jepang Ini'

"Nah di situ disebabkan oleh karena banjir sitokin jadi sitokin storm.

"Tetapi karena posisinya berada di paru-paru maka berlebihan, sitokin itu akan merusak paru-paru berikutnya, sel-sel berikutnya.

"Jadi rusaknya paru-paru bukan karena virus saja tetapi juga oleh karena sitokin," ungkap peneliti yang juga Guru Besar Universitas Airlangga ini.

Sedangkan, menurut keterangannya bahwa curcumin bisa digunakan untuk mengendalikan sitokin.(*)

#berantasstunting

Artikel ini telah tayang di Tribun Batam dengan judul: Viral Peneliti Pasuruan Klaim Telah Berhasil Temukan Anti-Virus Corona dengan Empon-empon, SIMAK!