Find Us On Social Media :

Pakar Psikologi Forensik Sebut Remaja Pembunuh Balita Tidak Bisa Dipenjara atau Direhabilitasi: Kita Jadi Serba Salah

Pakar Psikologi Forensik sebut remaja 15 tahun ini tidak bisa dipenjara atau direhabilitasi

"Dia (pelaku) bilang tidak ada, 'Kepada adiknya apakah benci? Tidak juga'," sambungnya, dikutip dari Tribunnews.

Lebih lanjut, Heru mengungkap hubungan pelaku dengan kedua orang tua kandung yang sudah bercerai.

Menurut Heru, selama ini pelaku merasa tak suka kepada orang tua kandungnya.

Baca Juga: Akui Sering Sakit Kepala, Olla Ramlan Unggah Foto Usai Jalani Operasi Akibat Penyempitan Pembuluh Darah

"Memang dia (pelaku) agak sedikit tidak suka kepada orang tua kandungnya," ucap Heru.

Pasalnya, Ia merasa tekah ditinggal orangtuanya.

"Karena pelaku merasa 'Saya ditinggal orang tua kandung'." tambahnya.

Menelisik hal ini, Reza Indragiri, seorang psikologi forensik membeberkan bahwa ada efek samping perceraian pada tumbuh kembang anak.

Baca Juga: Jangan Asal Cuci Tangan untuk Cegah Covid-19, Ini Cara yang Tepat

"Masuk akal, keluarga yang morat-marit, keluarga yang tidak harmonis, keluarga yang bercerai akan memunculkan pola pengasuhan yang tidak sesuai.

"Sehingga anak harus menjalani proses tumbuh kembang yang tidak sehat atau tidak wajar," ucapnya.