Find Us On Social Media :

Jangan Panik, Wanita Ini Berhasil Sembuh Dari Infeksi Virus Corona

Elizabeth Schneider (37), salah satu pasien positif virus corona yang berhasil sembuh.

GridHEALTH.id - Divonis positif terinfeksi virus corona memang menyedihkan, tapi hal itu bukan berarti akhir dari segalanya.

Sebab orang yang terinfeksi virus corona nyatanya masih bisa sembuh meski sampai saat ini vaksinnya belum ditemukan.

Seperti yang dialami Elizabeth Schneider (37), dimana wanita asal Amerika Serikat itu baru saja dinyatakan sembuh dari virus corona.

Wanita yang bekerja sebagai dokter di bidang bioengieering ini pun membagikan pengalamannya tersebut.

Dilansir dari Kompas.com (12/03/2020), Elizabeth tinggal di Seattle, sebuah kota terbesar di negara bagian Washington yang memiliki angka kematian virus corona tertinggi dari seluruh wilayah AS.

Baca Juga: Cina Sebut Vaksin Virus Corona Akan Tersedia Bulan April Ini, Tapi...

Awalnya Elizabeth mengalami gejala flu pada 25 Februari lalu, sesaat setelah menghadiri acara pesta.

"Aku terbangun dan merasakan lelah, namun rasa lelahnya melebihi dari yang biasanya kurasakan. Dan memang pada pekan sebelumnya aku melewati pekan paling sibuk," ungkapnya kepada media Perancis AFP.

Ia mengatakan sempat merasa pusing berkelanjutan dengan demam dan tubuh yang terasa sakit saat tengah malam.

Setelah bangun dari tidur Elizabeth mendapati dirinya mengalami demam dengan temperatur suhu tubuh yang sangat tinggi sekitar 39.4 derajat Celsius.

"Pada saat itu, aku mulai menggigil tidak terkendali dan juga kedinginan serta kesemutan ekstrem. Saat itu cukup mengkhawatirkan," tuturnya.

Baca Juga: Korea Selatan Dipuji Mampu Turunkan Kegawatan Covid-19 Secara Signifikan, Laboratorium Drive Through Jadi Garda Depan

Elizabeth kemudian mulai mengonsumsi obat-obatan flu yang dijual bebas.

Alhasih demamnya pun mulai surut dalam beberapa hari kemudian.

Meski saat itu pemberitaan terkait virus corona cukup ramai, namun Elizabeth tak berpikir ia terinfeksi corona.

Hal ini dikarenakan dirinya berpikir tidak memiliki gejala yang umum dimiliki penderita virus corona seperti batuk atau sesak napas.

Baca Juga: Stafnya Isolasi Diri, Donald Trump Malah Foto Bersama Pejabat Brasil yang Positif Virus Corona

Namun selang beberapa hari kemudian, Elizabeth melihat unggahan Facebook temannya yang juga menghadiri pesta yang sama positif terinfeksi virus corona.

Ia pun akhirnya sedikitmulai merasa khawatir akan kesehatannya.

Elizabeth akhirnya memutuskan untuk mendaftar dalam program penelitian yang disebut Seattle Flu Study.

Tim penelitian itu akhirnya mengirimkan alat swab untuk hidung yang dikirim kembali oleh Elizabeth dan dia menantikan kabar hasilnya.

Tidak disangka-sangka, hasil pemeriksaan menyatakan Elizabeth Schneider positif terinfeksi virus corona.

Baca Juga: Wakil Presiden Positif Covid-19, Iran Klaim Obat Radang Sendi Mampu Turunkan Gejala Virus Corona dalam 48 Jam

"Aku sedikit terkejut, karena kupikir itu agak keren," ujar Schneider sambil tertawa.

Menurutnya, terinfeksi virus corona terasa sangat menarik.

Saat ini gejalanya sudah mereda dan dia diberitahu oleh Otoritas Kesehatan setempat bahwa dirinya diminta untuk tetap berada di rumah selama setidaknya tujuh hari setelah timbul gejala atau 72 jam setelah mereda.

Kini, sudah seminggu sejak Elizabeth merasa dirinya sudah membaik.

Dia mulai keluar untuk keperluan rumah namun masih menghindari pertemuan besar dan terus bekerja dari dalam rumah.

Baca Juga: Benarkan Dalih Sang Asisten, Ririn Ekawati Muntah Usai Telan Setengah Butir Happy Five

Elizabeth Schneider kemudian mengatakan bahwa contoh pengalaman dirinya yang mungkin menjadi lebih menonjol dari sebagian kasus dapat menghibur orang lain.

"Jangan panik, tapi pikirkanlah risiko tinggi individual dan tetaplah di rumah jika kamu merasa sakit."

"Jika Anda berpikir Anda memiliki virus itu, Anda harus diperiksa," pesannya.

Dia juga mengatakan kalau gejalanya tidak mengancam nyawa, dia menyarankan agar tetap berada di dalam rumah, berobat dengan obat flu bebas, minum banyak air, banyak istirahat dan nikmati tontonan yang ingin ditonton.

Sebab seperti dilansir dari WebMD, dibalik kekhawatiran dan kepanikan akan virus corona ini ternyata justru dapat menimbulkan risiko kesehatan lainnya.

Baca Juga: 4 Jenis Obat Ini Tak Boleh Diminum dengan Teh, Akibatnya Bisa Fatal

Sebab saat panik, tubuh akan mengalami tekanan dan melepaskan hormon stres yang disebut kortisol.

Berdasarkan laman WebMD, jika kadar hormon kortisol ini meningkat, dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang cepat, kulit yang mudah memar, kelemahan otot, diabetes, dan banyak masalah kesehatan lainnya.

Selain itu, panik atau stres juga dapat menurunkan limfosit tubuh atau sel darah putih yang membantu melawan infeksi.

Semakin rendah tingkat limfosit, semakin berisiko terkena virus, termasuk flu dan pilek biasa.(*)

 Baca Juga: Susah Hamil Setelah Berhenti Pakai Pil KB Ternyata Hanya Mitos

 #berantasstunting