GridHEALTH.id - Salah satu masalah yang berkontribusi terhadap kegagalan KB adalah berat badan wanita. Wanita gemuk atau obesitas mungkin tidak menyadari bahwa berat badan mereka berdampak pada efektivitas metode kontrasepsi yang dipakai.
Asal tahu saja, tingkat obesitas telah meningkat selama dua dekade terakhir dan terus menjadi masalah kesehatan masyarakat di Amerika Serikat dan di seluruh dunia.
Obesitas didefinisikan sebagai indeks massa tubuh (BMI) 30 atau lebih besar, sedangkan orang yang kelebihan berat badan memiliki BMI 25 hingga 29,9.
BMI dihitung dari berat dan tinggi badan seseorang dan memberikan indikator yang wajar dari kategori kegemukan dan berat badan yang dapat menyebabkan masalah kesehatan.
Sayangnya, penelitian kontrasepsi belum memasukkan wanita gemuk dan kelebihan berat badan dalam uji klinis, padahal faktanya risiko mereka lebih tinggi terhadap komplikasi terkait kehamilan.
"Banyak proses metabolisme dipengaruhi oleh adipositas, dan perubahan metabolisme ini berpotensi menyebabkan pengenceran yang signifikan dari konsentrasi steroid kontrasepsi, sehingga mengurangi kemanjuran kontrasepsi.
Baca Juga: Catat, 5 Hal Seputar Alat Kontrasepsi IUD Ini Ternyata Hanya Mitos!
Baca Juga: Hamil 'Bayi Pelangi', Antara Gembira dan Waswas, Ini yang Perlu Dilakukan Agar Kehamilan Sehat
Selain itu, steroid kontrasepsi diserap oleh jaringan adiposa, sehingga wanita dengan lebih banyak adiposa (sejenis lemak di dalam tubuh) mungkin memiliki lebih sedikit steroid yang tersedia untuk diedarkan.
Source | : | American Pregnancy Association,verywellfamily.com,contraceptivetechnology.org |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar