Find Us On Social Media :

Cerita Haru Dokter Wanita Menolong Pasien Corona di Luar Daerahnya, Tidak Keluar Rumah Sakit Selama 29 Hari

Kisah haru dokter wanita yang berjibaku tanpa kenal lelah perangi wabah corona

GridHEALTH.id - Sejak akhir 2019 hingga sekarang, banyak dokter di seluruh penjuru dunia berperang melawan virus corona Covid-19.

Dokter dalam wabah penyakit seperti sekarang ini, infeksi corona Covid-19, adalah manusia paling depan menghadapi virus.

Baca Juga: Kina Subur di Indonesia Sembuhkan Pasien Corona, Kimia Farma Mempertimbangkannya Untuk Memproduksi Kembali

Mereka harus menghadapi satu persatu pasien baik yang belum positif ataupun yang sudah positif terinfeksi virus corona Covid-19.

Kini dokter dituntut kerja ekstra demi kesembuhan banyak pasien yang terinfeksi virus corona Covid-19.

Karenanya tidak heran, banyak dokter yang harus kerja berjibaku siang alam alias overtime.

Baca Juga: Dokter Berusia 80 Tahun Ini Terus Berjuang Selamatkan Pasien Covid-19 Meski Tergolong Orang Rentan Terinfeksi Virus Corona

Malah tidak sediit pula dokter yang harus rela berjauhan dengan keluarganya selama wabah virus corona Covid-19 masih ada.

Tak terkecuali dokter wanita satu ini.

Karena ada daerah lain yang kekurangan tenaga medis untuk menangani pasien yang terinfeksi virus corona Covid-19, dirinya ditugaskan ke daerah tersebut, yang jauh dari daerah tepat tinggalnya.

Dirinya saat itu harus rela meninggalkan dan hidup berjauhan dengan putranya tercinta.

Singkat cerita, dokter wanita ini ternyata harus tinggal dan menetap di daearah tugasnya itu hingga 29 hari.

Baca Juga: Dianggap Bohongi Masyarakat, Jubir Presiden Beberkan Alasan Rumah Sakit Tolak Pasien Gejala Virus Corona: 'This is Business'

Baca Juga: Sempat Dikabarkan Positif Benzodiazepin, Bagaimana Janin dalam Kandungan Vanessa Angel?

Diakuinya ditempatnya bertugas, jika boleh jujur, diakuinya merasa kesepian karena harus jauh engan keluarga. Khususnya sang putra.

Padahal dia mengakui saat bertugas dirinya sibuk minta ampun. Sampai-sampai waktu istirahat pun digunakannya melayani pasien.

Karenanya, melansir dari Nakita.id, tidak heran banyak doker yang engaku menderita tekanan pekerjaan hebat dan kecemasan.

Belum lagi potensi terular virus corona dari pasien.

Dokter wanita tersebut yang diceritakan di sini adalah Guo Beibei.

Baca Juga: 6 Tanda Dini Serangan Stroke, Tekanan Darah Tinggi Salah Satunya

Ia adalah doker wanita yang di tempatkan di Rumah Sakit Dada Hebei, Koa Shijiazhuang, Provinsi Hebei, Tiongkok.

Ia dan 58 dokter lainnya telah bekerja selama beberapa hari.

Mereka menjadi orang yang berada di garis depan untuk melawan dan menyembuhkan corona virus.

14 Maret lalu, mengutip dari Eva.vn, setelah pendemi Covid-19 di China khususnya Hubei mengalami penurunan, doker Guo dan rekannya telah keluar dari rumah sakit.

Setelah mendengar berita lantas putra dan suaminya pergi untuk menjemput.

Baca Juga: Virusnya Menyebar Begitu Cepat, Ternyata Begini Cara Kerja Covid-19

Baca Juga: Koma Diabetes Paling Ditakuti Penderita Diabetes, Apa Penyebabnya?

Putranya yang berusia 14 tahun sangat senang melihat ibunya kembali dalam keadaan baik-baik saja.

Melihat ibunya keluar dari bus bersama dengan rekan-rekannya, bocah itu bergegas lari ke arah ibunya.

Begitu melihat putranya ia memeluk erat dan menangis.

Momen haru dan penuh tangis ini pun disaksikan oleh rekan-rekan Guo Beibei.

"Saya tidak bisa melihatnya selama sebulan, sekarang tepat 29 hari," ucap Guo Beibei.

Meninggalkan putranya cukup lama, ia menyebut itu adalah perama kali baginya.

Baca Juga: Viral Buku 'The Eyes of Darkness', Sang Penulis Buka Suara Usai Karyanya Dinilai Konspirasi tentang Virus Corona di Tahun 2020

Baca Juga: 6 Kesalahan Menyikat Gigi yang Masih Banyak Dilakukan, Membuat Gigi Cepat Berlubang

Sebelumnya ia mengaku tak pernah jauh dari keluarga.

"Ibu kembali," ucapnya.

Mrs. Guo Beibei satu dari banyaknya tenaga medis yang mengorbankan kehidupan pribadinya untuk berpartisipasi dalam mencegah virus corona.

Saat wabah seperti sekarang ini, dokter pantas kita berikan gelar pahlawan kesehatan.(*)

#berantasstunting