Find Us On Social Media :

Karyawan Bank Permata Positif Covid-19, Dalam Sepekan Korban Keempat Profesi Rawan Virus, Satu Orang Sudah Tewas

Seorang karyawan Bank Permata di kantor WTC menjadi korban keempat profesi rawan virus Covid-19.

GridHEALTH.id - Seorang pegawai PT Bank Permata Tbk (BNLI) positif terjangkit virus corona. Pegawai tersebut dinyatakan positif Covid-19 pada Kamis (19/3).

Dalam keterangan tertulis yang diterima GridHEALTH.id, Bank Pertama menjelaskan, karyawan yang positif virus corona selama ini bekerja di Bank Permata yang berada di gedung WTC II, Jakarta.

Sebelum dinyatakan positif virus corona, karyawan Bank Permata ini sudah menjalani tes dan terakhir masuk kerja pada Kamis (12/3) lalu.

Karyawan tersebut juga sudah didampingi oleh keluarga guna mendapatkan penanganan medis yang dibutuhkan.

Tak hanya itu, manajemen Bank Permata turut memantau perkembangan karyawan.

 

Kabarnya, karyawan Bank Permata ini kemungkinan besar terpapar virus corona saat menghadiri acara kedukaan keluarga yang berlangsung pada tanggal 13-14 Maret 2020, di mana salah satu keluarga karyawan ini meninggal setelah terjangkit virus corona.

Hingga saat ini, manajemen Bank Permata telah melakukan berbagai tindakan agar mengurangi interaksi juga tindakan pencegahan lainnya, seperti menerapkan Business Continuity Plan (BCP) seperti work from home, split operations serta melakukan tindakan-tindakan preventif secara teratur.

Meski begitu, pihak Permata Bank juga akan melakukan pembersihan secara menyeluruh di lantai kantor WTC II.

Seluruh karyawan yang bekerjadi WTC II diminta untuk bekerja sesuai dengan BCP yang telah ditetapkan oleh DIC masing-masing.

Sebelumnya, seorang pegawai PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) positif terjangkit virus corona. Pegawai tersebut dinyatakan positif Covid-19 pada Minggu (15/3).

“Kami menyampaikan bahwa satu orang karyawan telah dinyatakan positif terkena virus Corona (Covid-19).

Kami bersyukur saat ini karyawan tersebut dalam kondisi stabil dan sudah ditangani dengan baik di salah satu Rumah Sakit yang dirujuk oleh Pemerintah,” tulis Head of Marketing, Brand, and Communications Bank CIMB Niaga Toni Darusman seperti dikutip dari kontan.co.id

 

Toni menambahkan, pegawai tersebut berkantor di Gedung Griya Niaga 1, Bintaro dan terakhir masuk kerja pada 28 Februari 2020.

Baca Juga: Divonis Kurang Subur, Tetap Perlu Kontrasepsi, Ini Alasannya

 

Baca Juga: Studi : Susu, Yoghurt dan Keju Dapat Mencegah Risiko Munculnya Stroke

Selanjutnya pada 2 Maret 2020 pegawai tersebut mulai dirawat di rumah sakit, sampai akhirnya dinyatakan positif Covid-19 pada Minggu (15/3).

Sehari setelah karyawan CIMB, karyawan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menyusul jadi korban, membuat operasional Kantor Cabang Jakarta Kyai Tapa mulai Senin (16/3/2020) pindah ke cabang Bank Mandiri Jakarta S. Parman. 

Corporate Secretary Bank Mandiri, Rully Setiawan, mengatakan pengalihan operasional ini dilakukan sebagai tindakan preventif dan perlindungan terhadap nasabah serta pegawai.

Pasalnya, terdapat seorang pegawai yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut terkait virus corona (COVID-19).

"Kesehatan pegawai dan nasabah adalah prioritas kami. Jadi kami melakukan ini sebagai langkah preventif. Informasi lebih lanjut kami serahkan kepada Kementerian Kesehatan sebagai lembaga yang berwenang menyampaikan informasi terkait Covid-19 ini," kata Rully Setiawan dalam siaran pers, Senin (16/3/2020).

Yang paling sedih, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menutup dua gedung kantornya.

Gedung di Kramat ditutup karena satu karyawan meninggal dunia, sedangkan gedung di Jakarta Kota dikarenakan salah satu pegawainya menjadi suspect corona dan saat ini masih dalam perawatan di rumah sakit.

Direktur Layanan dan Jaringan BNI Adi Sulistyowati mengatakan untuk satu kasus di Gedung BNI Kramat, petugas kesehatan masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait penyebab meninggalnya pegawai.

Artinya, manajemen belum bisa memastikan apakah pegawai tersebut meninggal karena penyakit covid-19.

"Kami tidak dapat berandai-andai terkait penyebab kematian seseorang. Informasi yang valid mengenai penyebab kematiannya ada pada pihak yang berwenang," ujar Adi dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (18/3).

 #hadapicorona #berantasstunting