Find Us On Social Media :

Indonesia Hindari Lockdown, Apakah Herd Immunity Akan Jadi Skenario?

Herd immunity, semakin banyak jumlah individu yang kebal , semakin kecil kemungkinan individu yang tidak kebal akan tertular dari virus.

 

GridHEALTH.id - Kepala BNPB sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo  melalui video yang diunggah di akun Twitter @BNPB_Indonesia,  menyatakan Presiden Jokowi telah memberikan interuksi kepada dirinya untuk tidak mengambil langkah lockdown.

"Sekali lagi saya tegaskan, pemerintah dalam hal ini Presiden Jokowi yang juga telah memberikan interuksi kepada kepala gugus tugas tidak akan ada lockdown," ujar Doni dalam unggahan video di akun Twitter Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan, Agus Wibowo, Minggu (22/3/2020).

Kebijakan non-lockdown juga diterapkan di Inggris dan Belanda. Dua negara ini sengaja membiarkan populasinya terpapar dan kemudian tercipta individu yang memiliki antibodi natural (natural immunity) dalam jumlah besar.

Dengan demikian transmisi penyebaran Covid-19 terputus dan akhirnya membuat Covid-19  tidak lagi tersebar. Istilahnya dikenal dengan herd immunity.

Mengutip tulisan pengamat kebijakan publik, Ahmad Nur Hidayat yang berjudul Kebijakan Anti Lockdown Indonesia Dan Skenario Herd Immunity  yang dimuat di gelora.co.id (21/03/20), herd immunity (kekebalan kawanan) adalah suatu bentuk perlindungan tidak langsung dari penyakit menular yang terjadi ketika sebagian besar populasi menjadi kebal terhadap infeksi, baik melalui infeksi sebelumnya atau vaksinasi.

Istilah herd immunity pertama kali digunakan pada tahun 1923 dan diakui sebagai fenomena alami di 1930 saat sejumlah anak menjadi kebal terhadap campak dan akhirnya diikuti jumlah infeksi baru menurun berdasarkan penelitian AW Hedrich.

Baca Juga: Presiden Jokowi Perintahkan Tes Massal Virus Corona, Pengamat Minta Siapkan Tenaga Ahlinya

Baca Juga: Studi : Semakin Besar Kemaluan, Pria Makin Malas Pakai Kontrasepsi

AW Hedrich menerbitkan penelitian tentang epidemiologi campak di Baltimore yaitu setelah banyak anak menjadi kebal terhadap campak, jumlah infeksi baru kemudian menurun, termasuk tidak tertular di antara anak-anak yang rentan tidak punya antibodi.