Find Us On Social Media :

Di Tengah Wabah Corona, Kasus TBC di Indonesia Tinggi, 93 Ribu Pasien Meninggal Dunia di Indonesia

24 Maret diperingati sebaga hari TB sedunia.

GridHEALTH.id - Wabah corona Covid-19 yang sekarang ini sedang kita hadapi bersama, juga oleh seluruh masyarakat dunia, telah membuat kita semua fokus pada satu hal #HadapiCorona.

Padahal ada banyak kasus kesehatan lain yang wajib menjadi perhatian kita bersama.

Salah satunya adalah TB alias TBC yang penyebabnya adalah bakteri Mycobacterium tuberculosis yang ditemukan pertama kali oleh oleh Robert Koch.

Baca Juga: Hasil Diagnosis ODP Corona Dijadikan Becandaan, Wanita Ini Jalan-Jalan Pamer Hasil Pemeriksaan di Mal

Hari ini dan setiap tanggal 24 Maret setiap tahunnya telah ditetapkan menjadi hari tuberkulosis sedunia.

Peringatan hari tuberkulosis ini diadakan supaya kita semua selau ingat dan waspada, menganai bahaya bakteri satu ini yang sangat ganas dan mematikan.

Apalagi menurut WHO Indonesia masuk dalam daftar 30 negara dengan kasus tuberkulosis tertinggin di dunia.

Dari 30 negara tersebut Indonesia menduduki posisi ke tiga.

Baca Juga: Dokter; Jangan Kebanyakan Baca Informasi Corona Covid-19 di Media Sosial, Jika Tak Ingin Alami Gejala Terinfeksi

TBC ini sangat menular dan mematikan, proses penyembuhannya lama, butuh waktu hingga enam bulan bahkan bisa tahunan.

Baca Juga: Cerita Artis yang Keponakannya juga Anaknya Masih Balita Terinfeksi Corona Covid-19

Untuk diketahui, 2018 masyarakat yang terjangkit tuberkulosis di Indonesia mencapai 845.000 kasus.

Karenanya TBC di Indonesia tidak bisa dianggap enteng, biasa, atau hal biasa.

Apalagi angka tersebut meningkat tajam dari tahun sebelumnya, tercatat hanya 565.869 kasus pada 2017.

Dari 845.000 kasus tersebut, WHO melaporkan perkiraan angka kematian akibat tuberkulosis di Indonesia adalah 35 tiap 100.000 penduduk.

Baca Juga: Hadapi Lonjakan Virus Corona, Maruf Amin Mohon MUI Siapkan Fatwa Tenaga Medis Tak Perlu Wudhu Untuk Salat

Data dari TBIndonesia.or.id disebutkan, pada 2018 tercatat ada 845.000 penduduk Indonesia sakit TBC, dan 24.000 orang resisten obat.

Di tahun yang sama, 93.000 pasien TBC di Indonesia meninggal dunia. 

Kondisi ini jelas sangat mengkhawatirkan.

Tak hanya orang dewasa, tuberkulosis juga rentan menyerang anak-anak.

Bahkan sekitar 8.2% kasus atau sekitar 70.000 kasus per tahun terjadi pada anak di bawah 15 tahun.

Melihat kasus tuberkulosis yang terus meningkat, penting untuk mengetahui cara pencegahannya, yaitu;

Baca Juga: Tidak Indahkan Himbauan Pemerintah Ria Ricis Dilabrak Tetangganya Sendiri, Ternyata Ngeyel Diancam Dilaporkan ke Polisi

Baca Juga: WHO Koreksi Istilah Social Distancing Menjadi Physical Distancing

1. Tutuplah mulut menggunakan tisu atau lengan bagian dalam ketika bersin atau batuk.

2. Rutinlah cuci tangan sesuai anjuran WHO seusai batuk, bersin, atau menyentuh benda-benda umum.

3. Pastikan ventilasi udara di rumah tercukupi agar udara masuk dan keluar tidak terhambat.

4. Hindari penggunaan transportasi umum, kalaupun diharuskan siasatinya dengan kenakan masker dan langsung cuci tangan setelah sampai tempat tujuan.

Baca Juga: Dikabarkan Dapat Bertahan 3 Jam di Udara, Pakar Yakini Virus Corona Bertahan di Lingkungan Ini

5. Jagalah pola makan yang bersih dan sehat.

6. Apabila timbul gejala seperti demam, batuk lebih dari 3 minggu, berat badan menurun, sesak nafas, dan keringat berlebih meskipun pada malam hari maka segeralah konsultasikan ke dokter.

Jadi cara pencegahannya ada banyak persamaannya dengan kondisi saat ini, saat wabah corona.

Mari makan-makanan yang sehat dan sesuai dengan gizi seimbang, lakukan pola hidup bersih dan sehat, gunakan masker di tengah kerumunan.(*)

Baca Juga: Hanya Karena Tim Medis Gunakan APD, Penumpang Bus Primajasa Dinilai Meninggal Akibat Virus Corona

#berantsstunting

#HadapiCorona