Find Us On Social Media :

Dalam Upaya Hadapi Corona WHO Uji Coba 4 Obat Ini di 10 Negara, Indonesia tidak Ada Dalam Daftar

WHO uji obat dari 10 negara.

GridHEALTH.id - Penyebaran virus corona (Covid-19) di berbagai negara sudah semakin mengkhawatirkan.

Untuk itu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dikabarkan tengah melakukan uji coba klinis 4 obat untuk #hadapicorona.

Baca Juga: Curhatan Wanita ODP Covid-19 di Wisma Atlet; Dapat Nasi Kotak, Kue, Minum dan Vitamin C juga Paracetamol

Keempat jenis obat tersebut diantaranya adalah antivirus remdesivir; kombinasi lopinavir dan ritonavir; kombinasi lopinavir, ritonavir, dan interferon beta; dan antimalaria klorokuin.

Uji coba ini disebut akan diterapkan setidaknya di 10 negara yaitu Argentina, Bahrain, Kanada, Perancis, Iran, Norwegia, Afrika Selatan, Spanyol, Swiss, dan Thailand.

Uji coba akan dilakukan dalam sampel kecil yang merupakan pasien Covid-19.

Nantinya, pasien yang diberikan obat ini akan dibandingkan dengan pasien yang menerima perawatan standar yang saat ini telah dilakukan.

Baca Juga: Relawan Percobaan Vaksin Corona Covid-19 Menceritakan apa yang Terjadi Pada Dirinya

Baca Juga: Hak Tenaga Medis yang Dilindungi Undang-Undang, Pemerintah Jangan Hanya Memberikan Insentif Saja

Menurut Direktur Umum WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus uji coba ini dilakukan untuk mengetahui keefektifan keempat obat tersebut.

"Studi internasional ini dirancang untuk menghasilkan data kuat yang kita butuhkan untuk menunjukkan obat mana yang paling efektif. Kita menyebut studi ini sebagai solidarity trial," kata Tedros dikutip dari tribunnews.com (24/3/2020).

Disisi lain uji coba klinis yang dilakukan ternyata mengundang perdebatan diantara ahli.

Sebab proses panjang pengujian vaksin yang harus dilalui, nantinya akan dipersingkat demi mendapatkan hasil lebih cepat untuk menangani virus corona.

Baca Juga: Alat Tes Cepat Produk China yang Dibeli Spanyol Gagal Deteksi Positif Virus Corona

Formula vaksin yang telah dirancang kini akan langsung diujicobakan pada manusia, tanpa melalui uji coba pada hewan untuk mengetahui keamanan dan efektivitasnya.

Namun menurut WHO uji coba ini merupakan tuntutan untuk bergerak dan pencarian vaksin pada manusia harus segera dimulai.

Dimana uji coba pertama akan dilakukan di Kaiser Permanente Washington Health Research Institute, Seattle, Amerika Serikat.

Baca Juga: Gegara LockDown Pahlawan Devisa Indonesia di Malaysia Kelaparan

Sebanyak 45 sukarelawan mulai usia 18-55 tahun yang akan menerima vaksin yang sebelumnya telah dikembangkan oleh perusahaan bioteknologi Moderna Therapeutics, yang diberi nama mRNA-1273.

Masing-masing dari mereka akan dibayar senilai 1.100 dollar Amerika, karena adanya risiko yang harus mereka tanggung.

Baca Juga: Akibat Rumah Sakit Penuh, Tak Semua Korban Virus Corona Tertampung, Apa yang Harus Dilakukan Pasien?

Pasien sukarelawan pertama yang menerima vaksin ini diketahui identitasnya bernama Jennifer Haller (43).

Ia mengaku bersedia menjadi sukarelawan percobaan vaksin karena ingin memberi kontribusi nyata agar vaksin Covid-19 bisa segera ditemukan dan dipatenkan untuk menyembuhkan pasien lain di seluruh dunia.

Tidak hanya di Amerika, uji coba vaksin pada manusia juga akan dilakukan di Inggris.

Baca Juga: Catat, Ini Hak Pasien Saat Pandemi Covid-19 yang Perlu Kita Ketahui

Baca Juga: Curhatan Wanita ODP Covid-19 di Wisma Atlet; Dapat Nasi Kotak, Kue, Minum dan Vitamin C juga Paracetamol

Saat ini, Pusat Inovasi Queen Mary BioEnterprises tengah mencari 24 relawan dengan persyaratan tertentu untuk diberikan vaksin yang tengah diuji.

Mereka yang bersedia dan memenuhi syarat akan diberi imbalan sebesar 3.500 poundsterling.

Syaratnya, relawan itu haruslah orang yang sehat, bersedia disuntikkan 2 jenis virus corona, menjalani karantina selama 2 pekan, diet terbatas, serangkaian tes kesehatan, dan tidak diperkenankan bertemu dengan siapapun kecuali dokter dan perawat yang mengawasi.

Baca Juga: Nekat Jilati Kloset Duduk, Artis TikTok ini Terinfeksi Virus Corona

Ada juga perusahaan Farmasi CanSino Biologics di Tianjin, China, menyebutkan, akan segera melaksanakan uji coba vaksin temuannya pada manusia pada pertengahan April 2020 untuk jangka waktu 6 bulan ke depan.

Sebelumnya, vaksin ini telah diujicobakan pada hewan dan disebut aman untuk manusia, karena tidak mengandung zat-zat yang bisa menginfeksi.

Vaksin produksi CanSino Biologics merupakan 1 dari 9 vaksin yang diproduksi oleh China untuk mengatasi virus yang saat ini sudah ditetapkan WHO sebagai pandemi ini.(*)

Baca Juga: Tegal Terapkan Lokal Lockdown, WHO; Perlu Diikuti Intervensi Kesehatan yang Ketat

 #berantasstunting

#HadapiCorona