Find Us On Social Media :

Tragis! Akibat Salah Diagnosa PDP Covid-19, Pasien Meninggal Tak Diurus hingga Dikucilkan Warga, Padahal Gara-Gara Gagal Jantung

Cuitan seorang pengguna twitter yang emosi lantaran dokter salah mendiagnosa ayahnya PDP Covid-19.

Melihat gejala Covid-19, dokter yang menangani pasien pria itu mengatakan bahwa pria beserta keluarga harus lakukan isolasi diri. Bahkan, tak tanggung-tanggung warga yang memberi bantuan juga diwajibkan lakukan isolasi diri.

"Ibu saya yg panik, tidak bisa berpikir apa2 cuma bisa pasrah dan mengiyakan. Satu rumah sakit panik, "bu suami ibu harus isolasi. Ibu dan keluarga hrs isolasi." Ibu saya jawab, "ini yg nolongin suami saya ke rs 1 gang loh!" dijawab "wah 1 gang ibu harus isolasi"

Baca Juga: Semua Jenis Bilik Disinfektan Tak Terbukti Bunuh COVID-19, Kemenkes Sudah Edarkan Larangan

Selanjutnya, pasien pria itu melakukan rontgen. Hasil rontgen menyatakan bahwa ada titik putih di paru-paru sehingga pasien tersebut harus dirujuk ke Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin (RSHS).

Tak lama, pihak RS menyatakan bahwa pasien tersebut telah meninggal dunia. Pada surat kematian dan surat diagnosis pasien tersebut dinyatakan meninggal akibat gagal jantung juga PDP Covid-19.

Baca Juga: Parah, Kepala Kampung di Sumbar Justru Dianiaya Warga Saat sosialisasi Bahaya Covid-19

"Skrg ayah saya di cap pdp covid-19 tanpa rapid test, tanpa swab test, hanya karena demam tinggi menjelang sakaratul maut ayah saya, yg di cek oleh dokter jaga" tulisnya

Padahal, wanita yang menulis cuitan tersebut meyakini bahwa pria atau ayahnya terinfeksi virus corona (Covid-19), karena ayahnya selalu berada di rumah. Bahkan, sebelumnya ayahnya juga tidak menunjukkan gejala Covid-19, seperti batuk, menggigil, demam tinggi, maupun diare.