GridHEALTH.id - Belum lama ini, seorang gadis muda berusia 22 tahun asal Indonesia menceritakan kronologinya terinfeksi virus corona atau Covid-19.
Maria Cynthia Jaya Cindy, seorang co-founder di NGO, Project Planet ini mengaku bahwa dirinya sempat merasakan kelelahan disertai tenggorokan gatal.
Baca Juga: Alami Gejala Covid-19 Mirip Penderita TBC, Gadis Ini Ceritakan Batuk Berdarah Disertai Dahak
Bahkan fungsi indera pengecap dan indera penciuman pun tiba-tiba hilang dan tak dapat bekerja.
Akibat hal tersebut, wanita yang kerap disapa Cynthia ini akhirnya menggunakan masker selama bepergian merawat sang ayah yang harus menjalani operasi mata di Singapura.
Baca Juga: Gula Mulai Sulit Ditemukan, Padahal Ada Kaitan Risiko Penyakit Diabetes denga Penularan Virus Corona
Sayangnya, bukan hanya sang ayah yang harus menjalani pengobatan di Negeri Singa itu, Cynthia pun akhirnya dirujuk ke sebuah ruah sakit usai dinyatakan posistif Covid-19.
Dilansir Kompas.com, kondisi Cynthia pun dinyatakan masuk dalam kategori gejala ringan, di mana ia merasakan demam tinggi, badan pegal-pegal, keringat dingin, dan sakit kepala berat.
Meski begitu, ia juga mengalami gejala lain yang mirip dengan penderita TBC, yaitu batuk bercampur darah dan dahak.
Baca Juga: Ngungsi Bersama 20 Selir ke Jerman, Raja Thailand Dikabarkan Meninggal Dunia Akibat Virus Corona
Dari situlah, dokter hanya memberi obat untuk gejala-gejala, seperti pereda pusing dan obat batuk.
Kemudian, ia dianjurkan untuk minum air putih dan harus menjaga jam tidurnya agar sistem imun bisa melawan virus corona dengan baik.
Selain itu, saat menjalani perawatan, Cynthia diberi obat azithromycin oleh dokter.
Ia menyampaikan, obat ini merupakan antibiotik biasa yang menunjukkan efek bagus untuk mengurangi virus bagi beberapa orang.
Baca Juga: Langgar Aturan Lockdown, Warga Filipina Dimasukkan Kandang Hewan
Berdasarkan laman WebMD, azithromycin digunakan untuk mengobati berbagai infeksi bakteri, dan bekerja dengan menghentikan pertumbuhan bakteri.
Obat ini tidak akan bekerja untuk infeksi virus (seperti flu atau pilek).
Namun melansir Drugs.com, azithromycin juga digunakan untuk mengobati berbagai jenis infeksi yang disebabkan oleh bakteri, seperti infeksi pernapasan, infeksi kulit, infeksi telinga, infeksi mata, dan penyakit menular seksual.
Penggunaan yang tidak perlu atau penyalahgunaan antibiotik apa pun dapat menyebabkan efektivitasnya menurun.
Baca Juga: Ngungsi Bersama 20 Selir ke Jerman, Raja Thailand Dikabarkan Meninggal Dunia Akibat Virus Corona
Akan tetapi, melewatkan dosis juga dapat meningkatkan risiko infeksi lebih lanjut yang resisten terhadap antibiotik.
Orang dewasa yang lebih tua mungkin lebih cenderung memiliki efek samping pada irama jantung, termasuk detak jantung cepat yang mengancam jiwa.
Selain itu, efek samping azithromycin yang umum dapat meliputi diare, mual, muntah, sakit perut, atau sakit kepala.
Baca Juga: Alami Gejala Covid-19 Mirip Penderita TBC, Gadis Ini Ceritakan Batuk Berdarah Disertai Dahak
Terlepas dari itu kini kondisi Cynthia terlihat semakin membaik, namun masih terus menjalani masa pemulihan di rumah sakit di Singapura. (*)
#hadapicorona #berantasstunting