Find Us On Social Media :

Terlalu, Pesawat Berisi APD Untuk Jerman Diperintahkan Trump Ganti Arah ke AS!

Pemerintah Berlin menuduh Amerika Serikat 'membajak' pesawat berisi masker dan APD yang sedianya diterbangkan ke Jerman.

GridHEALTH.id - Hari-hari ini, Senat Berlin dan Walikota Pemerintahan Michael Müller sangat marah karena Amerika Serikat diduga "menyita" masker pelindung untuk polisi Berlin. 

Michael Müller, Walikota Pemerintahan Berlin, mengkritik tajam Presiden AS Donald Trump pada hari Jumat karena diduga membeli 200.000 masker pelindung  dan APD yang telah dibeli untuk Departemen Kepolisian Berlin. Amerika Serikat dilaporkan mengalahkan Berlin setelah masker-masker itu dibayar.

Müller mengatakan tindakan Presiden Trump bukanlah pertanda solidaritas internasional, melainkan “tidak manusiawi dan tidak dapat diterima'.

Sebelumnya hari ini, Senator Dalam Negeri Berlin, Andreas Geisel, telah mengkonfirmasi masker yang dibeli untuk Departemen Kepolisian Berlin telah "disita di Bandara Bangkok".

Menurutnya, masker 'FFP-2' dipesan dari sebuah perusahaan Amerika yang memproduksi barang-barang di Tiongkok. Menurut laporan media berbahasa Jerman, pabrikan adalah ‘3M’.

"Kami percaya ini ada hubungannya dengan larangan ekspor masker yang dilaksanakan oleh pemerintah AS", kata pernyataan Senator Geisel.

Baca Juga: Tak Cuma Saat Batuk Atau Bersin, Ilmuwan Ini Sebut Virus Corona Juga Menyebar Saat Berbicara

Baca Juga: Studi : Susu, Yoghurt dan Keju Dapat Mencegah Risiko Munculnya Stroke

 

"Pada tahap ini, kami tidak dapat menjelaskan secara rinci apa yang sebenarnya terjadi di Bandara Bangkok", bunyinya.

Satu hal yang pasti, Senat Berlin sangat marah. "Kami melihat tindakan pembajakan modern", kata Geisel.

“Ini bukan cara memperlakukan mitra transatlantik. Bahkan di saat krisis global, metode Wild West tidak boleh digunakan,"kata Senator.

Seperti Müller, ia meminta pemerintah federal untuk campur tangan dengan berbicara ke Washington.

Dua ratus ribu masker dan APD yang diterbangkan dengan pesawat charter itu seharusnya diterbangkan ke Berlin dari Bandara Bangkok. Namun pesawat itu tidak pernah sampai ke Berlin, malah berubah arah ke AS. 

Sebagian besar pembelian jenis ini secara resmi dilakukan oleh Badan Pabean Jerman di Bonn. Otoritas mendistribusikan barang ke pihak berwenang di seluruh Jerman.

Sekarang Senat Berlin sedang mencoba untuk menyelesaikan masalah ini. Sejauh ini, tidak ada tuduhan yang ditarik.

Baca Juga: Sering Buang Gas, Lakukan Hal Ini Agar Terhindar dari Perut Kembung

Baca Juga: Risiko Terlalu Sering Makan Daging Merah, Meski Dalam Porsi Kecil

Pada hari Sabtu sore, Kementerian Luar Negeri Jerman mengumumkan sedang mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Kedutaan besar di Bangkok dan Washington D.C. berada dalam kasus ini. (*)

#berantasstunting #hadapicorona