Find Us On Social Media :

BNPB Sebut Ada Ketidaksesuaian Data Pasien Corona di Indonesia: 'Apa yang Disampaikan Pak Yuri yang Kami Publikasikan'

BNPB beberkan data pasien Covid-19 di Indonesia tidak sesuai

GridHEALTH.id -  Jumlah pasien positif virus corona (Covid-19) di Indonesia kini semakin meningkat.

Menurut situs resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga Senin (6/4/2020), jumlah pasien positif virus corona mencapai 2.273 orang, dengan jumlah pasien meninggal sekitar 198 orang, dan pasien sembuh sebanyak 164 orang.

Baca Juga: Melebihi Data Update Pemerintah, Anies Baswedan: 283 Orang Meninggal dan Dimakamkan Sesuai Protokol Pemakaman Jenazah Covid-19

Sayangnya, data yang dipaparkan BNPB tersebut kini seakan ditampik oleh Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Kapusdatinkom) BNPB, Agus Wibowo.

Agus menuturkan adanya ketidaksesuaian data terkait pasien virus corona di Indonesia.

Baca Juga: Bosan dan Stres Isolasi Diri di Rumah? Ini 5 Hal yang Bisa Dilakukan Agar Tetap Waras

Hal ini dituturkan Agung dalam kanal YouTube 'Energy Academy Indonesia' seperti dilihat Senin (6/4/2020).

BNPB menilai, data yang diucapkan juru bicara pemerintah terkait virus corona, Achmad Yurianto yang dipublikasikan.

"Kami punya data dua-duanya. BNPB kumpulkan data dari daerah dan Kemenkes, kami sandingkan. Tapi karena jubirnya Pak Yuri, jadi apa yang disampaikan Pak Yuri itu yang kami publikasikan," tuturnya.

Baca Juga: Dokter Australia Yakinkan Obat Ini Mampu Membunuh Virus Corona Dalam Waktu 48 Jam

Agus membenarkan jika data antara pemerintah pusat dan daerah terkait Covid-19 tidak sinkron.

"Jadi seperti yang slide 2 baris terakhir, kan kita sedang membangun Lawan Covid-19 aplikasinya dan aplikasi ini memang kita, kita dapat feeding dari Kemkes memang terbatas datanya.

"Jadi kita memang belum bisa menghasilkan data yang sangat lengkap atau yang terbuka. Itu memang salah satu kendala saat ini, tapi kita sudah berusaha melakukannya, salah satunya Lawan Coviditu dan besok aka ada tanda tangan MoU untuk membuka datanya," jelasnya.

Baca Juga: Analisis Pakar: Physical Distancing Akibat Virus Corona Bisa Berlangsung Lebih Dari Setahun

Meski begitu, BNPB kini tengah bekerja sama dengan beberapa instansi lainnya untuk memasukkan data lengkap demi menghindari kesimpangsiuran berita.

"Jadi kita mengerahkan banyak tenaga kerja, baik dari sisi BNPB, BPBD maupun dari militer polisi untuk meng-entry data di seluruh, nanti langsung connect ke aplikasi langsung ke seluruh Indonesia langsung," ucap Agus.

Terlepas dari itu, rupanya data jumlah penderita Covid-19 di Indonesia juga dipantau dengan WHO.

Baca Juga: 3 Minggu Diisolasi, Andrea Dian Buka Suara Biaya Pengobatan Covid-19: ' Pertama Kali Tetap Bayar Biaya Rumah Sakit'

"Saya juga baru tahu juga kalau Kementerian Kesehatan itu setiap hari melaporkan data ke WHO itu nomor, kemudian jenis kelamin kemudian sama umurnya, sama statusnya seperti apa, baru tahu juga kalau ada data-data seperti itu. Memang masih ada kendala kendala seperti itu," tambahnya.

 Kini, tim BNPB berencana menggunakan provider telepon seluler untuk melakukan penelusuran.

Baca Juga: Update Covid-19; Bukan Cuaca Penyebab Outbreak COVID-19, Berikut Hasil Kajian BMKG dan UGM juga Solusinya Lepas dari Pandemi

"Kita menggunakan juga dengan provider telekomunikasi kita akan track kita catat seluruh nomor telepon dari kasus positif tadi sehingga kita bisa tahu dengan siapa saja orang ini berhubungan. Jadi kita bisa tahu, tracking-nya kita tahu semua," pungkasnya. (*)

 #hadapicorona #berantasstunting