Find Us On Social Media :

Sakit Perut Bisa Disembuhkan dengan Puasa, Mitos atau Fakta?

Ilustrasi seseorang sedang sakit maag.

GridHealth.ID - Sakit perut merupakan salah satu keluhan yang paling sering dialami banyak orang. Kebanyakan orang yang mengalami sakit perut cenderung menyepelekan rasa sakit tersebut.

Padahal, sakit perut bisa menjadi tanda penyakit yang serius, seperti usus buntu, batu ginjal, gastroenteritis, maag, dan lain sebagainya. 

Baca Juga: Bulan Puasa Waktu yang Tepat Untuk Perbaiki Sistem Pencernaan Tubuh

Umumnya, gejala sakit perut disertai dengan rasa mual, kembung, dan diare. Ini dikarenakan, sakit perut berhubungan dengan infeksi, seperti dengan Helicobacter pylori. 

Lebih lanjut, sakit perut bisa saja disebabkan karena gangguan organ yang berada di dalam perut, maupun dari organ lain selain di perut.

Baca Juga: 6 Cara Ini Bisa Hindari Sembelit di Saat Bulan Puasa Ramadan

Melansir betterhealth.vic.gov.au, rasa sakit atau nyeri di perut mungkin tidak datang dari perut. Beberapa penyebab bisa terjadi akibat serangan jantung dan pneumonia, kondisi di panggul atau selangkangan, beberapa ruam kulit seperti herpes zoster, dan masalah dengan otot perut seperti ketegangan.

Rasa sakit perut juga dapat terjadi bersamaan dengan masalah buang air kecil atau buang air besar, atau masalah menstruasi.

Meski terdengar menyeramkan, namun, sebagian besar penyakit yang berawal dari sakit perut tidak berbahaya dan bisa hilang tanpa operasi.

Baca Juga: 10 Manfaat Kesehatan Puasa Ramadan, Salah Satunya Tingkatkan Imunitas untuk Hadapi Corona

Sebaliknya, sakit perut pada orang dewasa bisa diatasi dengan menerapkan beberapa langkah, sepeti mengonsumsi obat pereda sakit, minum lebih banyak air, dan berpuasa.

Ya, tak sedikit dokter yang mungkin menyarankan pasien untuk berpuasa atau tidak makan dan minum apa pun sampai penyebab rasa sakit diketahui.

Baca Juga: Tetap Cantik Tanpa Jerawat saat Puasa, Yuk Terapkan 6 Hal Ini!

Puasa memiliki banyak manfaat, termasuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Tak hanya penyakit ringan, penyakit keras atau kronis juga dapat sembuh dengan puasa rutin.

Bahkan di negara-negara Eropa, Amerika, dan Asia Timur, puasa dijadikan sebagai terapi kesehatan dan sebagai pengobatan penyakit. 

Konsultan Gastroenterologi Hepatologi PB-PABDI, Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD- KGEH, MMB, FINASIM, FACP menjelaskan, berpuasa di bulan Ramadhan justru dianjurkan bagi penderita maag.

Baca Juga: Saat Puasa Urine Menjadi Kuning Wajar juga Pertanda Bagus, Ketahui Aneka Penyebab Berubahnya Warna Air Seni

"Sakit maag, kembung, begah, itu terjadi karena ketidakteraturan makan. Ini tidak terjadi di Bulan Ramadhan karena sudah pasti mereka buka dan sahur," kata Dr. Ari, Rabu (30/5/2018), seperti dikutip dari Kompas.com.

Menurutnya, puasa di minggu awal bulan Ramadhan memang akan terasa berat, namun, lambung akan mulai terbiasa pada minggu berikutnya.

Baca Juga: Bau Mulut di Bulan Puasa, Begini Cara Mengusirnya

"Memang pada minggu pertama agak berat, karena makanan kita di lambung hanya sekitar 6-8 jam. Kalau sahut jam 4, berarti jam 12 sudah mulai kosong. Tapi minggu kedua sudah mulai aman," kata dia.

Untuk mengobati sakit perut, khususnya maag, penderita harus pandai memilih makanan saat menjalankan puasa. Misalnya, tidak makan berlebihan, menghindari kafein, menghindari makanan yang dipanaskan berulang, hingga memilih air hangat atau air biasa untuk berbuka.

Baca Juga: Tak Perlu Khawatir Puasa Saat Wabah Virus Corona, Ini Fatwa MUI

Selain itu, penderita maag juga perlu menghindari makanan tertentu, seperti cokelat, keju, gorengan, makanan yang terlalu pedas, juga makanan tinggi lemak yang akan memperlambat pengosongan lambung.(*)

Baca Juga: Siapa Sangka, Puasa Mampu Tingkatkan Daya Tubuh Bisa Lawan Covid-19

 #berantasstunting #hadapicorona