Diketahui pasien tersebut datang mengalami cedera kepala disertai patah tulang terbuka.
Ketika datang pasien disambut sekuriti dan perawat yang bertugas.
Mereka dengan sigap menahan tubuh pasien yang sedang gelisah akibat kecelakaan.
Darah berceceran walaupun sudah di-hecting situasi akibat gerakan yang tidak terkontrol dari pasien.
Spalk yang terpasang tak tentu letaknya, bergeser dan turun dari posisi semula.
Baca Juga: Deteksi Dini Gejala Meningitis dan Septicaemia, Bisa Membunuh Penderitanya Hanya Dalam Hitungan Jam
Pasien juga muntah dan meludah ke segala arah. Alhasil semua ikut membantu dengan APD standar yang biasa dikenakan, masker dan handscoon tanpa hazmat dan google.
Setelah difiksasi dan diberikan obat, pasien lebih terkontrol. Gangguan pada kepala sangat mempengaruhi tingkah laku, apalagi perdarahan di otak.
Sebagai dokter jaga, dr. Hayati coba melakukan primary survey dan secondary survey agar tak terlewat kondisi pasien yang setengah sadar ini.
Baca Juga: Bulan Puasa Waktu yang Tepat Untuk Perbaiki Sistem Pencernaan Tubuh