Sementara itu, rupanya kejadian ini dipicu oleh seliweran kabar yang menyebut bocah itu dirawat di RSUP dr Wahidin Sudirohusodo Makassar yang merupakan rujukan pasien corona.
“Informasi yang berkembang, almarhum saat dirawat berdekatan dengan pasien Covid-19,” kata Kepala Desa Mattiro Lanka, Muzakir.
Alhasil warga pun kukuh menolak pemakaman jenazah W di daerahnya.
Lebih mengkhawatirkan lagi, tak hanya ditolak di pemakaman Pulau Sabutung, daerah tempat tinggalnya.
Jenazah W juga ternyata ditolak warga di kampung orang tuanya di Pulau Polewali, Desa Mattiro Labangeng dengan berbagai alasan.
Setelah di tolak di dua pulau tersebut, jenazah bocah malang tersebut akhirnya di bawa ke kampung Majennang, Desa Bulu Cindea, Kecamatan Bungoro Pangkep di rumah kerabatnya dan dikuburkan di sana.(*)
Baca Juga: PSBB Hari Pertama Kondusif, Ojek Online Resah dan Mengeluh
#berantasstunting
#hadapicorona