Find Us On Social Media :

Jerman Klaim Mampu Turunkan Angka Kematian Pasien Covid-19 Secara Signifikan, Koran Terbesarnya Tuduh Presiden China Langgar HAM

Jerman mengklain korban tewas virus corona menurun tajam karena karantina wilayah, lakukan tes swab sebanyak mungkin, dan laboratorium bekerja cepat.

Karena kondisi ini, Kanselir Angela Merkel sedang memikirkan untuk mulai meringankan pembatasan.

Beberapa toko kecil disebut akan kembali buka mulai pekan depan dan sekolah-sekolah dijadwalkan mulai aktif kembali pada awal Mei, dengan fokus pada siswa yang sebentar lagi akan melaksanakan ujian.

Namun Merkel mengingatkan bahwa warga di sana tetap harus waspada dan hati-hati. Fasilitas olahraga, hiburan, cafe dan restoran tetap akan tutup selama waktu yang tidak ditentukan.

 

Sementar itu, dikutip dari Deutche Welle, pemimpin redaksi surat kabar Bild terbesar di Jerman pada hari Kamis (16/4) melancarkan serangan frontal penuh pada presiden komunis China Xi Jinping karena kegagalan rezimnya untuk berterus terang tentang wabah virus corona dan pelanggaran HAM besar-besaran yang dilakukan oleh partai komunis .

Julian Reichelt, pemimpin redaksi terkemuka Bild , menulis kepada Jinping,  “Kedutaan Anda di Berlin telah berbicara kepada saya dalam surat terbuka karena kami bertanya di surat kabar kami Bild apakah China harus membayar kerusakan ekonomi besar-besaran yang ditimbulkan oleh virus corona di seluruh dunia. "

Reichelt juga menulis bahwa, "Anda [Jinping], pemerintah Anda dan ilmuwan Anda harus tahu sejak lama bahwa virus corona sangat menular, tetapi Anda meninggalkan dunia dalam kegelapan tentang hal itu.

Baca Juga: Selalu Merasa Haus? Gangguan Kesehatan Ini Bisa Menjadi Penyebab

 Baca Juga: Punya Balita di Rumah, Apa Yang Harus Tersedia di Kotak Obat P3K?

Para ahli top Anda tidak menanggapi ketika para peneliti Barat bertanya untuk mengetahui apa yang sedang terjadi di Wuhan. Anda terlalu bangga dan terlalu nasionalis untuk mengatakan yang sebenarnya, yang menurut Anda adalah aib nasional."