GridHEALTH.id - Dalam peringatan Hari Kartini 21 April ini, kita patut melihat kembali semangat para Kartini masa kini dalam balutan alat pelindung diri (APD) yang kini tengah menghadapi corona di berbagai rumah sakit.
Di tengah pandemi virus corona ini, tak sedikit tenaga medis wanita yang merelakan dirinya berjuang melawan dan menangani pasien Covid-19 yang jumlahnya semakin bertambah, meski dalam kondisi sulit.
Baca Juga: Softex Daun Sirih Buat Pahlawan Berita Wanita Covid-19 Jadi Lebih Nyaman
Seperti para tenaga medis wanita yang berjuang melawan corona di tengah siklus menstruasi.
Diketahui, mereka harus menahan untuk mengganti keresahan mereka untuk mengganti pembalut selama lebih dari 8 jam.
Pasalnya, para tenaga medis wanita ini juga menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, mulai dari ujung kaki hingga ujung rambut; sepatu khusus, sarung tangan khusus, kacamata khusus, masker khusus hingga dua buah, penutup rambut, dan juga hazmat suit.
Keresahan tenada medis wanita juga dialami Letda Ckm (K) dr. Oktaviani Eka Puspasari dan dr. Hilda Khoirun Nisa yang kini bertugas di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta.
Hilda menuturkan, selama mengenakan APD, tenaga medis yang bertugas tidak akan bisa melakukan aktivitas kebutuhan dasar, seperti makan, minum, dan buang air.
“Tapi masing-masing nakes punya solusi. Kalau saya, biasanya makan dan minum saat menjelang menggunakan APD. Begitu juga dengan buang air kecil. Sehingga setelah pakai APD kami tidak terganggu dengan kebutuhan dasar tersebut,” jelas dr. Hilda.
“Kalau sudah tidak tertahan lagi, seperti ingin buang air kecil atau buang air besar, kami diperbolehkan ganti APD. Tapi sebenarnya, ini sudah komitmen kami (untuk menahan -RED.),” tutur dr. Okta menambahkan.
Jika dalam kondisi menstruasi, dr. Okta juga Tenaga Kesehatan (Nakes) lainnya, mencari akal sebisa mungkin supaya siklus bulanan wanita tersebut tidak menghambat pekerjaan merawat pasien Covid-19.
“Solusinya, lima menit sebelum pakai hazmat, kami ganti pembalut. Pakai pembalut yang benar-benar paling panjang. Yang ukurannya 35 cm,” jelas dr. Okta.
Melihat hal ini, PT Softex Indonesia dan Kompas Gramedia Grup pada Senin (20/4/2020) memberikan donasi bagi para tenaga medis wanita yang berjuang melawan Covid-19.
Melalui brand Softex Daun Sirih, PT Softex Indonesia menawarkan kenyamanan dan proteksi yang mampu menjaga para tenaga medis agar dapat berjuang meliput berita pandemi Covid-19.
Baca Juga: Ridwan Kamil Umumkan Dana Pemotongan Gaji PNS Jabar untuk Covid-19 Sebesar Rp4 M
"Pembalut dengan ekstrak daun sirih alami ini mengandung antiseptik alami yang dapat menghambat bakteri dan mengurangi bau. Dilengkapi dengan kemampuan menyerap 1 detik, para wartawati tidak perlu khawatir menjadi lembab dan tidak nyaman," ujar Head of Marketing PT Softex Indonesia, Ekayani Go. (*)
#hadapicorona #berantasstunting