GridHealth.id - Sejak wabah virus corona (Covid-19) menyebar dan mengancam masyarakat dunia, berjemur menjadi tren gaya hidup yang kini banyak diterapkan oleh semua orang, tak terkecuali di Indonesia.
Baik orang dewasa maupun anak-anak kini semua melakukan kegiatan berjemur.
Baca Juga: Pro Kontra Jam Berjemur di Indonesia untuk Kesehatan dan Melawan Virus Corona, Ini Pilihannya
Berjemur di bawah paparan sinar matahari dipercaya membawa banyak manfaat bagi tubuh. Salah satunya yakni diklaim mampu meningkatkan daya tahan tubuh.
Biasanya, banyak orang mulai keluar rumah dan berjemur pada pukul 7 pagi atau sebelum dan setelahnya, dengan pertimbangan sinar yang ada belum terlalu terik sehingga tidak menyengat di kulit.
Baca Juga: Berjemur Memperkuat Kekebalan Tubuh Melawan Virus Corona, Jam Berapa Waktu yang Tepat?
Waktu yang tepat untuk berjemur memang simpang siur, ada yang berpendapat pukul 10 pagi, pukul 12 siang, bahkan ada juga yang mengatakan pukul 3 sore.
Kita semua tahu bahwa berjemur dibawah sinar matahari baik untuk memperoleh vitamin D. Ditambah dengan kondisi saat ini, yaitu pandemi Covid-19.
Banyak yang menyarankan berjemur untuk meningkatkan imun tubuh sebagai bentuk pencegahan virus corona (Covid-19).
Termasuk bagi anak-anak, berjemur juga menjadi pilihan terbaik untuk tingkatkan imun tubuh.
Dalam Peluncuran Aktivitas #BerjemurAsyik, seorang Dokter Spesialis Anak dr. Caessar Pronocitro, SpA, MSc., menyebutkan kapan waktu yang aman untuk berjemur.
“Berjemur yang aman dapat dilakukan di bawah pukul 10.00. Untuk durasi 5 menit, naikkan bertahap, maksimal 15 menit,” ujar dr. Caessar, Selasa (21/4/2020).
Frekuensi berjemur pun tidak perlu setiap hari. Berjemur pada anak bisa dilakukan dua hingga tiga kali seminggu.
Lebih lanjur dr. Caessar menyampaikan bahwa daerah yang wajib dijemur adalah lengan dan tungkai.
“Daerah yang dijemur lengan dan tungkai. Lindungi area tubuh yang lainnya, terutama kepala dan leher. Bisa gunakan topi atau tabir surya.”
Dr. Caessar tidak menganjurkan untuk berjemur di atas pukul 10.00, terutama pukul 10.00 sampai 14.00 karena justru bisa memicu kulit terbakar dan penurunan imunitas.
Mengenai ramainya informasi seputar virus corona atau SARS-CoV-2, beredar pesan yang menyebut bahwa virus corona (Covid-19) dapat mati di bawah sinar matahari.
Kemudian, sejumlah orang pun mengikuti anjuran dari pesan yang belum jelas kebenarannya itu.
Baca Juga: Berjemur di Bawah Sinar Matahari, Solusi Hadapi Corona Menurut Dokter Spesialis Paru dari Bekasi
Ternyata informasi soal sinar matahari dapat membunuh virus corona adalah tidak benar.
Kebiasaan menjemur benda di bawah sinar matahari dengan maksud mematikan kuman jahat yang menempel dalam benda tersebut, namun hal itu tidak berlaku untuk jenis virus corona (Covid-19).
Ultraviolet digunakan cara mematikan kuman itu masih dalam penelitian.(*)
#berantasstunting #hadapicorona
Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul "Fakta Soal Berjemur, Ternyata Ini 2 Area Tubuh Anak yang Wajib Terkena Sinar Matahari, Bukan Kepala atau Leher".