Find Us On Social Media :

Pasien Covid-19 Bandel di Sragen yang tak Mau Isolasi Mandiri, Akan Dikarantina di Rumah Angker ini

Rumah angker di Sragen akan digunakan sebagai tempat isolasi pasien Corona yang bandel.

GridHEALTH.id - Mereka yang dinyatakan sebagai orang dalam pemantauan (ODP) atau pasien dalam pemantauan (PDP) sudah sepatutnya melakukan karantina mandiri seperti yang dianjurkan pemerintah.

Karantina mandiri ini penting untuk menekan laju penyebaran virus corona (Covid-19) yang semakin bertambah setiap harinya.

Seperti dinyatakan Center for Disease Control and Prevention (CDC), penyebaran virus corona dari orang ke orang terjadi terutama melalui droplet yang dihasilkan dari air liur ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin.

Tetesan ini dapat mendarat di mulut atau hidung orang-orang yang berada di dekatnya yang mungkin terhirup ke dalam paru-paru.

Meski demikian, nampaknya masih banyak masyarakat yang kurang paham akan pentingnya karantina bagi ODP atau PDP ini.

Hal itu terbukti dari masih banyaknya pemberitaan terkait ODP atau PDP yang mengabaikan bahkan menolak menjalani karantina mandiri di rumah.

Baca Juga: Update PSBB: 22 April Perpanjangan PSBB, Hari Ini 26 Kelurahan di DKI Jakarta Dapat Bantuan Sembako

Baca Juga: China dan Amerika Semakin Tegang, Berani Halangi Ilmuwan AS Selidiki Sumber Virus Corona di Wuhan

Menanggapi masalah ini, Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati berencana menjadikan rumah angker sebagai tempat karantina mandiri bagi ODP yang masih bandel.

Diketahui di kompleks bekas Pabrik Gula Sido Wurung atau lebih dikenal dengan Kedoeng Banteng, Desa Gondang, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen terdapat rumah dinas sinder atau mandor tebu yang sudah lama tak ditempati.

Baca Juga: Cara Dapatkan Hadiah Jutaan dari Lomba Senam 'Stay at Home' yang Diadakan Kemenpora

Rumah tersebut dikenal angker, karena secara kasat mata kondisi rumah tersebut memang menyeramkan.

Menurut Kepala Desa Gondang, Warsito mengatakan penggunaan omah londo sebagai lokasi karantina berawal dari ide Camat Gondang, Catur Sarjanto.

"Kemarin pak Camat bilang nanti kalau ada ODP yang bandel, suruh isolasi tidak mau nanti akan ditempatkan di situ," katanya kepada TribunSolo.com, Kamis (23/4/2020).

Baca Juga: Pemerintah Batalkan Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan, Berikut Rinciannya

Rumah tersebut rencana bakal digunakan setelah ditinjau langsung Yuni.

"Ini belum mulai digunakan, rencananya Sabtu besok ada kunjungan Bu Bupati untuk mengecek kelayakan bangunan," tutur Warsito.

Lokasi rumah karantina ODP yang bandel tidak terlalu jauh dari pemukiman warga dan berada di jantung kota.

Baca Juga: Pedoman Puasa Ramadhan dari WHO dalam Menghadapi Pandemi Covid-19

"Itu dari pemukiman lumayan, itu di tengah-tengah kota, itu berada di timur kantor dinas kecamatan, kanan-kirinya rumah warga," ujar dia.

"Di dekatnya juga ada kantor puskesmas dan Koramil, InsyaAllah keamaan dan kebutuhan kesehatan bisa terjamin," imbuhnya membeberkan.

Baca Juga: Kualitas dan Kuantitas ASI Mudah Didapat Dari 3 Sumber Makanan Ini

Warsito menegaskan warga sekitar tidak menolak pemanfaatan rumah dinas sinder tersebut jadi lokasi karantina.

"Masyarakat sekitar sementara tidak ada penolakan," tegasnya.

Warsito mengungkapkan kisah mistis pun juga menyelimuti rumah tersebut yang berusia berabad-abad itu.

Baca Juga: Profesor di Sumsel Ciptakan Antivirus Covid-19 Berbentuk Gula 'Ajaib'

"Kemarin ada orang yang cerita, ada orang yang hendak memperbaiki atap rumah itu, namun tidak jadi, terus turun dengan keringat dingin," ungkap dia.

"Orang itu diperlihatkan sosok penunggu di situ saat memperbaiki atap," tandasnya.

Bahkan kisah yang beradar di kalangan masyarakat juga seakan menjadi perbincangan sehari-hari karena keangkeran rumah tersebut.(*)

Baca Juga: Penting Menjaga Kualitas Udara di Dalam Rumah, Kata Dokter Reisa

 #berantasstunting

#hadapicorona