GridHEALTH.id - Salah satu dampak besar yang cukup berpengaruh selama pandemi Covid-19 ini adalah kesehatan mental.
Di Amerika, survei yang dilakukan oleh Kaiser Family Foundation, menunjukkan bahwa hampir setengah dari orang-orang di AS merasakan krisis COVID-19 yang mana merusak kesehatan mental mereka.
Baca Juga: Dampak Wabah Covid-19 Pada Kesehatan Mental Penduduk Amerika Serikat
Survei yang dilakukan pada 25 hingga 30 Maret itu menemukan hasil bahwa 45% orang dewasa mengatakan pandemi Covid-19 telah memengaruhi kesehatan mental mereka, dan 19% mengatakan itu memiliki "dampak besar."
Kesehatan mental bisa terjadi akibat dampak dari pandemi Covid-19 ini, seperti banyaknya pemutusan hubungan kerja (PHK) yang tiba-tiba hingga isolasi dari lingkungan sosial dalam waktu yang lama.
Baca Juga: Wabah Virus Corona Covid-19 Mengancam Kesehatan Mental juga, Akibat Banyaknya Berita Hoax
“Tidak mengherankan mengingat semua berjumlah besar berdampak dalam hal pengangguran, dan jarak sosial, yang dapat menyamai isolasi sosial. Dan orang-orang sekarat, orang sakit.
Semua jumlah besar ini akan memiliki dampak besar pada kesehatan mental kita secara kolektif. " kata Kathy Hogan Bruen, psikolog klinis Washington, dikutip dari washingtonpost.com.
Meski begitu, para ahli kesehatan mental mengatakan bahwa normal jika orang-orang mengalami kecemasan dan kekhawatiran di tengah pandemi Covid-19 ini. Terlebih kita tidak mengetahui kapan ini akan berhenti.
"Mengingat keadaannya, merasa cemas adalah bagian dari respons normal terhadap apa yang terjadi," kata Joshua Gordon, direktur National Institute of Mental Health.
Baca Juga: 5 Jenis Bipolar, Gangguan Kesehatan Mental yang Banyak Dialami Orang Terkenal
Untuk menyiasatinya, ada hal yang menarik yang kini banyak dilakukan oleh masyarakat dunia, tak terkecuali di Indonesia.
Meski berada di rumah saja selama pandemi Covid-19, banyak masyarakat Indonesia yang justru mengikuti challenge atau tantangan di media sosial sebagai aktivitas di kala senggang.
Mulai dari tantangan "Until Tomorrow", "Pillow Challenge", "Pass the Brush Challenge", membuat kopi Dalgona, sampai yang terbaru menyusun meses di atas roti tawar.
Baca Juga: Spanyol Perpanjang Lockdown, Anak-Anak Diizinkan Keluar Rumah
Bahkan, tak sedikit para influencer tanah air yang kerap mengikuti tantangan tersebut.
Walaupun terlihat sederhana, mengikuti tantangan kreatif di media sosial nyatanya baik untuk kesehatan mental.
Melansir Bustle, Psikolog Heidi McBain kepada Bustle mengatakan, komunitas digital yang menghubungkan satu orang dengan yang lain lewat dunia maya dapat membuat seseorang tetap merasa terhubung.
Baca Juga: Regulasi Persalinan Saat Pandemi Covid-19 Membuat Mona Ratuliu Gamang, Ternyata Seperti Ini
"Komunitas digital dapat membantu kita tidak merasa sendirian dalam menghadapi krisis global ini," kata McBain, dikutip dari Bustle, Jumat (24/4/20).
Hal senada juga disampaikan oleh psikolog klinis Dr. Joshua Klapow Ph.D.
"Komunitas digital dapat menjadi jembatan untuk mengatasi kesenjangan hubungan sosial yang dibutuhkan selama jaga jarak dan terisolasi di masa pandemi," jelas Dr. Joshua Klapow Ph.D.
Beragam aktivitas media sosial kolektif baik menggunakan platform konferensi video, atau sekadar mencari foto lama dan mengunggahnya di media sosial, dapat berdampak positif bagi kesehatan mental.
"Humor dapat membantu kita merasa lebih terhubung secara emosional. Selain itu, seru-seruan di media sosial juga bisa membuat kita tidak sendirian," imbuh McBain.
Baca Juga: 6 Gejala Tak Umum Virus Corona, Dari Kelelahan Mental Sampai Sakit Mata, Justru Paling Berbahaya
Namun, perlu diingat, alih-alih menguntungkan kesehatan mental, kita tetap perlu bijak mengonsumsi media sosial. Sebab, terlalu banyak menyimak unggahan orang lain di media sosial bisa membuat seseorang mengalami depresi.(*)
#berantasstunting #hadapicorona