GridHEALTH.id - Stunting kini menjadi masalah tersendiri bagi peerintah Indonesia.
Meski persentase jumlah anak dalam kondisi stunting mengalami penurunan menjadi 27,67%, namun nyatanya di pelosok negeri ini masih banyak anak-anak dengan masalah gizi kronis.
Baca Juga: Masalah Gizi Stunting Bukan Sekadar Bertubuh Pendek, Tapi Pengaruhi Kecerdasan
Stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama.
Menurut WHO, anak dianggap mengalami stunting jika tinggi badan mereka lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.
Baca Juga: 1000 Hari Pertama Kehidupan, Hak Tumbuh Kembang Anak yang Wajib Dipenuhi Orangtua
Namun tahukah, selain memengaruhi pertumbuhan tinggi badan dan berat badan, stunting juga berimbas pada prestasi akademik anak.
World Health Organization, stunting dapat menyebabkan perkembangan kognitif atau kecerdasan, motorik, dan verbal berkembang secara tidak optimal, peningkatan risiko obesitas dan penyakit degeneratif lainnya, peningkatan biaya kesehatan, serta peningkatan kejadian kesakitan dan kematian.
Baca Juga: Cegah Stunting, Tingkatkan Produksi ASI dengan Konsumsi 3 Makanan ini
Anak yang memiliki tingkat kecerdasan yang tidak maksimal akibat stunting pada akhirnya dapat menghambat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kemiskinan, dan memperlebar ketimpangan di suatu negara.
Kekurangan gizi kronis akan menyebabkan perubahan metabolisme di dalam otak terutama jika terjadi saat golden period (3 tahun) pertumbuhan dan perkembangan otak anak.
Baca Juga: Berantas Stunting: Diare Terus Menerus pada Bayi Dapat Turunkan Skor IQ dan Tinggi Badan
Hal ini akan menyebabkan ketidakmampuan otak untuk berfungsi normal.
Selanjutnya, dalam penelitian yang dilakukan Universitas Lampung menunjukkan hasil bahwa terdapat pengaruh stunting terhadap perkembangan kognitif dan prestasi belajar.
Pada kondisi stunting dapat terjadi gangguan pada proses pematangan neuron otak serta perubahan struktur dan fungsi otak yang dapat menyebabkan kerusakan permanen pada perkembangan kognitif.
Baca Juga: Berantas Stunting: Ancaman Serius Generasi Masa Depan Indonesia
Kondisi ini menyebabkan kemampuan berpikir dan belajar anak terganggu dan pada akhirnya menurunkan tingkat kehadiran dan prestasi belajar.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh stunting terhadap perkembangan kognitif dan kecerdasan. (*)
Baca Juga: Berantas Stunting: Catat! Penting Ketahui Gejala Stunting Sejak Dini, Agar Anak Tak Tumbuh Kerdil
#berantasstunting #hadapicorona