Jika hal ini tidak segera ditangani, kita akan sulit mencerna makanan yang masuk.
“Kebiasaan ini meningkatkan risiko terjadinya masalah pada lambung seperti dispepsia atau GERD, terutama jika kita sudah mempunyai penyakit maag sebelumnya,” ucap ahli ilmu penyakit dalam, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH, seperti dilansir oleh Kompas.
Bagaimana antisipasinya? Banyak pakar menganjurkan kita untuk sahur lebih awal agar dapat memberikan lambung kita sedikit napas untuk beraktivitas.
Kalau tetap ingin sahur mepet imsak, kita bisa menunda tidur setelah subuh kita dengan beribadah agar lambung tidak terkena gangguan seperti itu. Katakanlah satu jam kemudian setelah salat subuh, baru kita dianjurkan tidur kembali.
Sementara saran lain diberikan Prof. Hardinsyah, Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia dan Guru Besar Ilmu Gizi FEMA IPB . Dirinya merekomendasikan makan sahur dalam waktu 1-2 jam sebelum imsak.
Baca Juga: Hamil 'Bayi Pelangi', Antara Gembira dan Waswas, Ini yang Perlu Dilakukan Agar Kehamilan Sehat
Baca Juga: Peneliti Temukan Obat Malaria yang Lebih Efektif Menyembuhkan Penyakit
Dengan begitu, tubuh akan tetap berenergi dan tak merasa lemas saat menjalani puasa. Untuk menu makanannya, bisa disamakan seperti menu makan sehat, atau setidaknya 2⁄3 dari sarapan yang kita konsumsi.