Find Us On Social Media :

Kunci Sukses Ridwan Kamil Lindungi Jawa Barat dari Covid-19 hingga Dinilai sebagai Wilayah Paling Responsif

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil di Gedung Pakuan, Jalan Otista, Kota Bandung, Sabtu (21/3/2020).

GridHEALTH.id - Berdasarkan hasil survei Lembaga Riset Repro Indonesia terkait respons empat pemerintah Provinsi dalam menangani wabah Covid-19, mendapati hasil bahwa persepsi masyarakat dalam hal penilaian usaha dari keempat wilayah tersebut, Provinsi Jawa Barat dinilai paling baik.

Empat Provinsi tersebut yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dalam hal ini, Jawa Barat mendapatkan penilaian terbaik di antara tiga wilayah lainnya.

Baca Juga: DKI Jakarta dan Sebagian Jawa Barat Terapkan PSBB, Begini Syarat Mengajukan Pembatasan Sosial Berskala Besar

Persepsi masyarakat dalam hal penilaian ditinjau dari penanganan pemerintah daerah terhadap penyebaran virus corona (Covid-19), yang mana Jawa Barat mendapati presentase sebesar 51%.

Kemudian disusul oleh DKI Jakarta dengan persentase 47%, Jawa Tengah 44%, dan Jawa Timur 40%.

Baca Juga: Solusi Ridwan Kamil Antisipasi Penolakan Pemakaman Pasien Covid-19

"Dari keempat Provinsi, Provinsi Jawa Barat dengan persentase 38% dianggap paling cepat oleh masyarakatnya dalam menangani wabah Covid-19 dibandingkan tiga provinsi lainnya," ujar Diretur Eksekutif Repro Indonesia Vici Sofianna Putera dalam rilis, seperti dilansir dari Kompas.com, Jumat (1/4/20).

Baca Juga: Jaring Covid-19 Ridwan Kamil Luncurkan MASKARA Hingga Desa Jawa Barat

Dalam hal ini, sebagai Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memang dikenal cepat dan tanggap dalam menangani kasus Covid-19 di wilayahnya.

Berdasarkan wawancara eksklusif yang dilakukan oleh Kompas.com kepada Ridwan Kamil, dia mengaku telah mempersiapkan secara matang dalam menangani virus corona (Covid-19) dengan konsep tiga layer.

Baca Juga: Menkes Terawan Teken Penerapan PSBB di Bogor-Depok-Bekasi, Ridwan Kamil Kerahkan Simulasi Bersama Polisi

"Perang melawan covid ini kami bagi tiga layer atau tiga benteng. Yakni pencegahan, pelacakan, dan perawatan. Jangan sampai Covid-19 ini langsung lompat menembus benteng satu dua ke benteng tiga yang mengakibatkan pasti rumah sakit keteteran." paparnya dikutip dari Kompas.com, Jumat (1/5/20).

Dalam menerapkan konsep tiga layer ini, Ridwan Kamil sudah belajar betul dari pengalaman sebelumnya yang telah terjadi di negara lain.

Baca Juga: Ridwan Kamil dan Sejumlah Pejabat Negara di Jawa Barat Sumbangkan Gaji untuk Memerangi Covid-19

"Nanti seperti Ekuador tidak ada pencegahan, pelacakan, langsung bergelimpangan." ujar dia.

Agar wabah virus corona (Covid-19) tidak semakin meluas di Jawa Barat, Ridwan Kamil mengaku meniru strategi yang dilakukan oleh Korea Selatan.

"Karena itu Jabar merespons isu Covid-19 ini dengan belajar dari negara yang baik menurut WHO. Makanya sampai sekarang yang dipakai di Jawa Barat adalah Korea Selatan. Di mana tidak ada lockdown tapi memasifkan tes dan mendisiplinkan warganya." kata dia.

Baca Juga: Ridwan Kamil Gerak Cepat, Ini 3 Lokasi Rapid Test Covid-19 di Jawa Barat

Selain menerapkan konsep tiga layer, Ridwan Kamil juga menuturkan lima prinsip yang dianutnya dalam menangani kasus Covid-19 di Jawa Barat.

"Pertama responsif kalau bisa cepet gak usah nunggu. Kedua, transparan (website) Pikobar adalah bagian dari transparansi. Ketiga ilmiah, tiap hari ada expert panel, orang statistik, dokter ngasih masukan ke telinga saya, PSBB provinsi itu masukan para ahli." kata Ridwan Kamil.

"Keempat kolaboratif, ngajak karang taruna, PKK, membuat dapur umum dan lainnya. Kelima inovatif, industri dimanfaatkan, Biofarma bikin PCR sendiri, buat ventilator." tambahnya.

Baca Juga: Selain Insentif, Dokter dan Tenaga Kesehatan Diberi Perlakuan Istimewa

Sejauh ini, Provinsi Jawa Barat memang tercatat sebagai provinsi tercepat tanggap dalam menangani kasus Covid-19.

Dalam melakukan tes massal saja, Jawa Barat diketahui melaksanakannya pada pekan ketiga di bulan Maret, di mana jumlah kasus Covid-19 di Indonesia belum banyak, wilayah tersebut dengan cepat lakukan pemeriksaan sebagai antisipasi.

Baca Juga: Pemerintah Tak Larang Mudik, Anak Ini Tularkan Covid-19 Pada Ayahnya Saat Pulang Kampung dari Jakarta ke Ciamis

"Kita provinsi yang banyak mengetes sudah 100 ribu dan melakukan PSBB. Per hari ini (1/5/20) dengan pengkondisian benteng pencegahan maka kampanye PSBB dilakukan" ujar Ridwan Kamil.

"Kalau bocor kita lokalisir di benteng kedua di tracing, baru dari sekian persen yang positif yang betul harus butuh perawatan masuk benteng ketiga dirawat yang per hari ini 55% yang dipakai jadi kapasitas masih cukup." imbuhnya. 

Baca Juga: Ridwan Kamil Umumkan Dana Pemotongan Gaji PNS Jabar untuk Covid-19 Sebesar Rp4 M

Ridwan Kamil menambahkan, sejak diberlakukannya larangan mudik maka kasus Covid-19 di Jawa Barat menurun tajam.

"Dan terbukti hari ini sejak adanya larangan mudik kasus menurun tajam yang menunjukan selama ini banyak imported case." ucapnya.

Baca Juga: Maksimalkan PSBB Operasional KRL Bodetabek Diberhentikan Sementara

Dia juga menuturkan, pemberlakuan PSBB di Jawa Barat bisa menjadi solusi dalam menekan lagi angka penyebaran Covid-19.

"Maka dengan PSBB, bulan Ramadan orang banyak di rumah, imunitas meningkat, pengetesan masif itu harapan kita dalam mengunci." kata dia.(*)

 #berantasstunting #hadapicorona