Find Us On Social Media :

Oleh Virus Corona Manusia Sudah Kelimpungan, Padahal ada 12 Jenis Virus Paling Mematikan di Bumi

Virus

GridHEALTH.id - Saat ini, kita tengah dihantui oleh wabah virus corona (Covid-19) yang menyebar ke berbagai dunia.

Melansir laman worldometers, per 3 May 2020, 3:09 GMT, tercatat ada sebanyak 3,484,176 total kasus virus corona di dunia.

Baca Juga: Strategi Baru Anies dalam Tangani Pandemi Covid-19 di DKI Jakarta

Bahkan, virus yang berasal dari Kota Wuhan China, sampai saat ini telah memakan korban sebanyak 244,778 orang.

Virus corona merupakan salah satu dari sekian banyaknya virus yang berbahaya yang mengancam kematian.

Baca Juga: Minum Minuman Panas Untuk Mencegah Penularan Virus Corona, Ternyata Ini Kata Ahli

Melansir Live Science, berikut 12 jenis virus yang mematikan di bumi.

Virus Marburg

Virus Marburg pertama kali diidentifikasi pada tahun 1967, wabah virus ini terjadi di antara para pekerja laboratorium di Jerman, mereka terpapar monyet yang terinfeksi yang diimpor dari Uganda.
 
Baca Juga: Kisah Heroik Dokter, Daki Gunung dan Lewati Sungai Demi Obati Pasien Demam Saat Pandemi Corona
 
Virus Marburg mirip dengan Ebola karena keduanya dapat menyebabkan demam berdarah. Orang yang terinfeksi akan mengalami demam tinggi dan perdarahan di seluruh tubuh yang dapat menyebabkan syok, kegagalan organ, dan kematian.
 

 
Baca Juga: Donald Trump tak Menuding, tapi Punya Bukti Virus Corona dari China, Berasal dari Institut Virologi Wuhan
 
Menurut World Health Organization (WHO), tingkat kematian selama wabah Marburg pertama adalah 25%, kemudian meningkat menjadi lebih dari 80% selama wabah 1998-2000 di Republik Demokratik Kongo, serta pada wabah 2005 di Angola.
 
Virus Ebola
 
Wabah ini pertama kali terjadi di Republik Sudan dan Republik Demokratik Kongo pada tahun 1976. Ebola menyebar melalui kontak dengan darah maupun cairan tubuh lain, atau jaringan dari orang atau hewan yang terinfeksi.
 
Menurut WHO, strain Ebola diketahui sangat bervariasi dan mempengaruhi kemungkinan kematian. Salah satu strain, Ebola Reston, tidak membuat penderitanya sakit. Tetapi untuk strain Bundibugyo, tingkat kematian hingga 50%, dan hingga 71% untuk strain Sudan.
 

 
Baca Juga: Rokok Produk Sampoerna Tercemar Covid-19, Sudah Dikarantina 5 Hari Sebelum Dipasarkan, Tapi Ini Kata Profesor
 
Rabies
 
Rabies merupakan penyakit sangat buruk yang akan menghancurkan otak. Vaksin rabies telah hadir pada 1920-an, dan telah membantu menurunkan angka kejadian penyakit di negara maju, tetapi kondisi ini tetap menjadi masalah serius di India dan beberapa negara di belahan Afrika.
Meski tersedianya vaksin untuk melawan rabies, namun jika penderita tidak mendapatkan perawatan yang tepat, maka ada kemungkinan penderita meninggal 100%. 
 
Baca Juga: Kementerian Kesehatan Telah Umumkan Kasus KLB Rabies di NTB
HIV
 
Sejauh ini, HIV masih menjadi virus pembunuh utama. Bahkan, penyakit menular yang memakan korban terbesar umat manusia saat ini adalah HIV.
 
Di awal 1980-an sejak pertama munculnya HIV, diperkirakan sebanyak 32 juta orang telah meninggal dunia.
 
Baca Juga: Studi: Virus Corona Menyerang Imunitas Tubuh Seperti Halnya HIV
 
Virus Smallpox
 
Cacar (smallpox)  membunuh sekitar 1 dari 3 orang yang terinfeksi. Meskipun sembuh, korban akan mendapatkan bekas luka yang dalam dan permanen di kulit dan wajah, dan bahkan kebutaan.
 
Pada tahun 1980, Majelis Kesehatan Dunia WHO menyatakan dunia bebas dari cacar. 
 
Hantavirus
 
Hantavirus pulmonary syndrome (HPS) pertama kali mendapat perhatian luas di Amerika Serikat. Virus ini tidak ditularkan dari satu orang ke orang lain, melainkan dari paparan kotoran tikus yang terinfeksi.
 
 
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), lebih dari 600 orang di AS sekarang telah terinfeksi HPS, dan 36% telah meninggal karena penyakit ini.
 
Influenza
 
Flu Spanyol juga dikenal dengan nama Influenza 1918 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus H1N1 dengan gen asal unggas.
 
Wabah ini dimulai pada 1918 dan merebak hingga 40% dari populasi dunia, menewaskan sekitar 50 juta orang.
 
 
Selalu ada kemungkinan pandemi seperti wabah flu Spanyol akan terulang kembali, jika muncul strain influenza baru dan dapat ditularkan dengan mudah di antara manusia, dan menyebabkan gejala parah.
 
Virus Dengue 
 
Salah satu penyakit infeksi yang seringkali mengancam adalah Demam Berdarah Dengue (DBD).
 
Penyakit yang disebabkan oleh virus dengue pertama kali muncul pada 1950-an di Filipina dan Thailand, dan sejak itu menyebar ke seluruh wilayah tropis dan subtropis di dunia.
 
 
Rotavirus
 
WHO memperkirakan sebanyak 453.000 anak-anak di bawah 5 tahun di seluruh dunia meninggal akibat infeksi rotavirus pada 2008. 
 
Kini, dua vaksin telah ditemukan untuk melindungi anak-anak dari rotavirus, yang merupakan penyebab utama penyakit diare parah pada bayi dan anak kecil.
 
Baca Juga: Kesaksian Pasien Covid-19; Tak Ada Maksud Sembunyikan Riwayat Kesehatan, Jika Jujur Tidak Dilayani dan Membuat Tenaga Medis Ketakutan
SARS-CoV
 
Virus ini menyebabkan sindrom pernafasan akut hebat, pertama kali muncul pada tahun 2002 di provinsi Guangdong di Cina selatan. Virus ini kemungkinan muncul dari kelelawar, kemudian berpindah ke musang, hingga akhirnya menginfeksi manusia.
 
Setelah memicu wabah di Cina, SARS menyebar ke 26 negara di seluruh dunia, menginfeksi lebih dari 8.000 orang dan menewaskan lebih dari 770 orang selama dua tahun.
 
Baca Juga: Dokter Australia Yakin Obat Ini Mampu Membunuh Virus Corona Dalam Waktu 48 Jam
 
SARS-Cov-2
 
SARS-CoV-2 atau dikenal sebagai virus corona, merupakan virus yang saat ini mewabah di hampir seluruh dunia.
 
Seperti SARS-Cov, virus ini kemungkinan berasal dari kelelawar dan kemudian melewati hewan peralihan sebelum akhirnya menginfeksi manusia.
 
Penyakit yang disebabkannya adalah Covid-19 dan memiliki angka kematian sekitar 2,3%.
 
 
MERS-CoV
 
Virus ini menyebabkan sindrom pernapasan Timur Tengah, atau Middle East respiratory syndrome (MERS) memicu wabah di Arab Saudi pada 2012 dan di Korea Selatan pada tahun 2015.
 
 
Kemungkinan munculnya juga berasal dari kelelawar. Penyakit itu menginfeksi unta sebelum menular ke manusia dan memicu demam, batuk dan sesak napas pada orang yang terinfeksi.(*)
 
 

 #berantasstunting #hadapicorona