Find Us On Social Media :

Dokter Siap Umumkan Kematian PM Inggris Boris Johnson saat Dia Berjuang Melawan Covid-19

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson

GridHEALTH.id - Perdana Menteri Boris Johnson dikabarkan dibawa ke St Thomas Hospital setelah 10 hari dinyatakan positif virus corona (Covid-19).

Selama tiga hari, Johnson diketahui mendapatkan perawatan intensif, dikarenakan dirinya sempat mengalami kondisi kritis.

Baca Juga: China dan Amerika Semakin Tegang, Berani Halangi Ilmuwan AS Selidiki Sumber Virus Corona di Wuhan

Dalam kondisi tersebut, Johnson mengatakan dirinya berada di titik antara hidup dan mati.

“Itu adalah masa tua yang sulit, saya tidak akan menyangkal hal itu. Mereka memiliki strategi untuk menghadapi 'skenario kematian seperti Stalin'"kata Johnson dikutip dari The Sun.

"Saya tidak dalam kondisi yang sangat brilian dan saya sadar ada rencana darurat dibuat. Para dokter memiliki segala macam cara untuk apa yang harus dilakukan jika semuanya memburuk," tambahnya.

Baca Juga: Alat Tes Covid-19 Tak Akurat, Inggris Minta China Kembalikan Uangnya

Melansir The Sun, Johnson mengungkap, para dokter yang merawatnya sudah bersiap mengumumkan kematian dirinya ketika dia berada di kondisi kritis.

"Mereka (dokter) memberi saya masker wajah jadi saya mendapat berliter-liter oksigen dan untuk waktu yang lama saya dipasang selang hidung kecil itu," katanya.

Baca Juga: Peringatan Otoritas Kesehatan Inggris, Ventilator China Bisa Bahayakan Pasien

Selama melalui masa kritis, Boris terus bertanya pada dirinya sendiri, 'Bagaimana saya bisa keluar dari ini?', mengingat kondisinya yang terus menurun dan menyadari belum ada obat untuk Covid-19.

"Sulit untuk percaya bahwa hanya dalam beberapa hari kesehatan saya telah memburuk sejauh ini. Saya ingat merasa frustrasi. Saya tidak bisa mengerti mengapa saya tidak menjadi lebih baik." ucap Johnson.

Baca Juga: Keren, Miss Inggris Tanggalkan Mahkota Agar Bisa Kembali ke Profesi Dokter Demi Layani Pasien Covid-19

"Tetapi saat yang buruk datang ketika 50-50 apakah mereka harus meletakkan pipa di tenggorokan saya." ujar dia.

Beruntungnya, Boris Johnson dinyatakan pulih dan selamat berkat berliter-liter oksigen yang didapatinya. 

Saat dirawat pun, Johnson mengatakan, ada dua perawat berada di sisinya selama 48 jam.

Dengan keberanian para perawat juga dokter yang menempatkan diri mereka dalam bahaya, Johnson mengucapkan rasa terima kasih.

Baca Juga: Seorang Nenek di Inggris Berusia 106 Tahun Menjadi Pasien Tertua yang Berhasil Sembuh dari Covid-19

"Berkat keberanian, pengabdian itu, tugas itu dan cinta itu pelayanan kesehatan kita tidak terkalahkan," katanya.

"Dia ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang di St Thomas atas perawatan brilian yang telah dia terima." kata Downing Street, dikutip dari BBC News.

Setelah keluar dari RS pada 12 April, Johnson menjalani pemulihan selama satu bulan di Chequers, kediaman resmi perdana menteri Inggris.

Baca Juga: Meski Belum Ada Korban,  Survei Inggris Tempatkan Warga Indonesia Tercemas Virus Corona

"Atas saran tim medisnya, PM tidak akan segera kembali bekerja."  kata Downing Street.

Selama Johnson absen di pemerintahan, Menteri Luar Negeri Dominic Raab yang saat ini bertanggung jawab untuk menjalankan pemerintahan, bersama dengan para jajarannya.(*)

 #berantasstunting #hadapicorona