Find Us On Social Media :

Hampir Seminggu Didi Kempot Meninggal, ‘Code Blue Asma’ Masih Jadi Tagar, Ini Arti Kode Biru di Rumah Sakit

Didi Kempot meninggal dunia, diduga akibat asma. Tagar code biru asma masih menggema.

GridHEALTH.id - Banyak pihak yang menyebut Didi Kempot yang meninggal dunia di IGD RS Kasih Ibu, Solo, karena 'code blue asma. '

Didi memang diketahui memiliki riwayat penyakit asma. Setiap tampil di atas panggung, kata sang adik Eko Gudel, kakaknya itu selalu membawa inhaler atau alat bantu pernapasan.

Apa itu "code blue"? Rumah sakit menggunakan kode tertentu untuk mengingatkan staf medis tentang kondisi darurat atau peristiwa lainnya.

Kode ini memungkinkan petugas rumah sakit yang terlatih untuk merespons peristiwa dengan cepat dan tepat. Kode-kode ini dapat dikomunikasikan melalui interkom di rumah sakit atau langsung ke staf yang menggunakan perangkat komunikasi.

Kode juga dapat membantu mencegah kekhawatiran atau panik oleh pengunjung dan orang-orang yang dirawat di rumah sakit.

 Kode paling umum di rumah sakit terdiri dari kode biru, merah, dan hitam.  Kode biru (code blue) menunjukkan keadaan darurat medis seperti serangan jantung atau pernapasan.

Baca Juga: Didi Kempot Meninggal Dunia Diduga Serangan Jantung, Kenali 3 Jenis Serangan Jantung Paling Berisiko Kematian

Baca Juga: Bau Mulut di Bulan Puasa, Begini Cara Mengusirnya

Kode merah berarti terdapat api atau asap di rumah sakit. Sedangkan, kode hitam berarti ada ancaman bom terhadap fasilitas tersebut.

Dokter Galih Endradita M, dalam lamannya https://galihendradita.wordpress.com/ menuliskan, code blue merupakan salah satu kode prosedur emergensi yang harus segera diaktifkan jika ditemukan seseorang dalam kondisi cardiaerespiratory arrest di dalam area rumah sakit.

Code blue response team atau tim code blue adalah suatu tim yang dibentuk oleh rumah sakit yang bertugas merespons kondisi code blue didalam area rumah sakit. Tim ini terdiri dari dokter dan perawat yang sudah terlatih dalam penanganan kondisi cardiac respiratory arrest.

Resusitasi jantung paru merupakan serangkaian tindakan untuk meningkatkan daya tahan hidup setelah terjadinya henti jantung.

 

Meskipun pencapaian optimal dari resusitasi jantung paru ini dapat bervariasi, tergantung kepada kemampuan penolong, kondisi korban, dan sumber daya yang tersedia, tantangan mendasar tetap pada bagaimana melakukan resusitasi jantung paru sedini mungkin dan efektif.

Bantuan hidup dasar menekankan pada pentingnya mempertahankan sirkulasi dengan segera melakukan kompresi sebelum membuka jalan napas dan memberikan napas bantuan.

Perubahan pada siklus bantuan hidup dasar menjadi C-A-B (compression — airway — breathing) ini dengan pertimbangan segera mengembalikan sirkulasi jantung sehingga perfusi jaringan dapat terjaga.

Baca Juga: Puasa Ramadan Terbukti Bermanfaat Bagi yang Punya Masalah Kulit

Baca Juga: Sebelum Donor Darah Wanita Wajib Konsumsi Suplemen Zat Besi, Ini Alasannya

Rantai pertama pada rantai kelangsungan hidup (the chain of survival) adalah mendeteksi segera kondisi korban dan meminta pertolongan (early access).

Rantai kedua adalah resusitasi jantung paru (RJP) segera (early cardiopulmonary resuscitation), rantai ketiga adalah defibrilasi segera (early defibrillation).

Rantai keempat adalah tindakan bantuan hidup lanjut segera (early advanced cardiovascular life support) dan rantai kelima adalah perawatan paska henti jantung (post cardiac-arrest care).

Semua rumah sakit memiliki tim kode biru yang akan merespons kode ini dalam beberapa menit. Tim ini terdiri dari dokter, perawat, terapis pernapasan, dan apoteker. Alasan umum untuk mengaktifkan code blue meliputi:

1. Henti jantung, seperti serangan jantung atau aritmia berbahaya

2. Henti pernapasan (saat seseorang berhenti bernapas)

3. Ketika seseorang menjadi sangat bingung, tidak waspada, atau menunjukkan tanda-tanda stroke

4. Penurunan tekanan darah yang tiba-tiba dan parah

"Code blue dipakai untuk memberi tahu kalau ada pasien atau pengunjung RS atau karyawan RS yang mengalami kegawatan medis seperti henti jantung atau henti napas jadi perlu bantuan resusitasi segera," kata dr.Yance Tengker dari RSAL dr.Oepomo Surabaya, Jawa Timur, seperti dikutip Kompas.com.

 Baca Juga: Anies Bawesdan Khawatirkan Mortalitas Covid-19 di DKI; 'Sudah di Atas Angka Rata-rata Dunia'

Baca Juga: Berjemur Memperkuat Kekebalan Tubuh Melawan Virus Corona, Jam Berapa Waktu yang Tepat?

Menurut Yance, code blue asma berarti pasien mengalami asma berat yang dapat berujung gagal napas, yang mungkin terjadi pada almarhum Didi Kempot. (*)

#berantasstunting #hadapicorona

 Artikel ini sebagian telah tayang di Kompas.com dengan judul "Memahami Istilah "Code Blue" Asma dalam Dunia Medis", https://lifestyle.kompas.com/read/2020/05/05/134740020/memahami-istilah-code-blue-asma-dalam-dunia-medis?page=all.