Find Us On Social Media :

Bahaya Sengatan Tawon, Seorang Pria Tewas Karenanya, Ini Ciri Manusia yang Berisiko

Ilustrasi tawon

Baca Juga: Meski 3 Kue Nastar Kalorinya Setara Sepiring Nasi, Tetap Favorit di Hari Lebaran, Tambahkan Bahan Ini Sebagai Polesan Agar Nastar Jadi Kinclong

Berbicara pada WUSA, pada Senin (11/5), Dr Samuel Ramsey mengatakan, "Kami telah menyembunyikan alam tentang serangga ini selama berbulan-bulan."

"Itu adalah serangga yang cukup besar, kurang lebih seukuran ibu jarimu," katanya.

"Hewan ini memiliki mandibula yang sangat tajam, dan besar melekat pada otot, yang sangat besar," jelasnya.

Dia mengungkapkan, serangga itu bisa merobek kulit manusia.

Dia juga menambahkan, "Mereka dapat mengoyak kulit manusia, dan memiliki penyengat yang sangat panjang." 

Sementara itu di Indonesia, sengatan tawon ndas juga dianggap berisiko, dan bahkan banyak yang meninggal akibat sengatan tersebut.

Baca Juga: Fix, WHO Sebut Virus Corona Tak Akan Pernah Hilang, Sepakat Berdamai Seperti Kata Jokowi?

Menurut Kompas, pada November 2019, ada 4 orang di Indonesia yang tewas akibat tersengat tawon ndas.

Menurut Dr dr Tri Maharani, menjelaskan tawon ini adalah predator, yang memiliki kemampuan memasukkan racunnya ke dalam tubuh manusia.

Pada dosis kecil ketika menyengat, satu atau dua ekor racun hanya akan meningbulkan alegi, dengan gejala bengkak.

Tapi jika dalam jumlah banyak, akan menyebabkan hyperalergi, bila tidak ditangani akan menjadi anafileksis hingga sistemik atau merusak organ dalam hitungan hari.

Melansir allergyfyi.org (1 Mei 2019), jangan samakan sengatan lebah dan tawon. Lebah usai menyengat sengatnya akan tertinggal dan lebah mati.

Baca Juga: Ditemukan Gejala Baru Covid-19 di Indonesia, Pasien Alami Mual Muntah dan Diare