Find Us On Social Media :

Bahaya Sengatan Tawon, Seorang Pria Tewas Karenanya, Ini Ciri Manusia yang Berisiko

Ilustrasi tawon

GridHEALTH.id - Bahaya sengatan tawon jangan disepelekan.

Pada mereka yang kuat, memang tidak mengakibatkan fatal.

Tapi kita kuat atau tidak terhadap sengatan tawon tidak ada yang tahu sebelum disengat.

Harus kita catat, melansir Intisari.id (13 Mei 2020), hewan asal Asia ini ternyata bisa menjadi mesin pembunuh.

Dalam sebuah statistik disebutkan 50 orang di Jepang dianyatakan tewas pertahun karena sengatan tawon.

Baca Juga: Walau Miskin Negara Kiribati Hingga Kini Terbebas dari Wabah Covid-19, Moimoto Makanan Favorit Masyarakat

 

Menurut Daily Star pada Rabu (13/5/2020), seekor tawon menewaskan seorang pria asal Spanyol setelah menerima sengatannya.

Pria tersebut meninggal dunia setelah terkena sengatan tawon pada bagian alisnya, demikian bunyi laporan tersebut.

Tawon atau lebah berasal dari Asia Teggara, masuk ke Eropa pada tahun 2003, di Prancis, setelah tak sengaja masuk ke dalam kotak tembikar.

Diketahui sengatan racun tawon ternyata berbahaya, daripada kebanyakan serangga lainnya.

Menurut laporan kasus langka ini pertama kali terjadi di Eropa, korban diketahui berasal dari wilayah barat laut Galicia, Spanyol.

Baca Juga: Terungkap, Fakta Dibalik Tangkai Cabai yang Bisa Kurangi Rasa Pedas

Dia seorang peternak lebah yang secara tidak sengaja menemukan sarang yang lebih besar di dekat rumahnya dan tanpa diduga isinya tawon.

Mengetahui kejadian itu, temannya seorang peternak lebah menelpon layanan darurat, setelah dia tersengat, namun saat tiba di lokasi ditemukan sudah tewas.

Seorang ahli, mengatakan sengatan tawon bisa merobek kulit manusia, dan racunnya menghancurkan sel-sel manusia.

Baca Juga: Meski 3 Kue Nastar Kalorinya Setara Sepiring Nasi, Tetap Favorit di Hari Lebaran, Tambahkan Bahan Ini Sebagai Polesan Agar Nastar Jadi Kinclong

Berbicara pada WUSA, pada Senin (11/5), Dr Samuel Ramsey mengatakan, "Kami telah menyembunyikan alam tentang serangga ini selama berbulan-bulan."

"Itu adalah serangga yang cukup besar, kurang lebih seukuran ibu jarimu," katanya.

"Hewan ini memiliki mandibula yang sangat tajam, dan besar melekat pada otot, yang sangat besar," jelasnya.

Dia mengungkapkan, serangga itu bisa merobek kulit manusia.

Dia juga menambahkan, "Mereka dapat mengoyak kulit manusia, dan memiliki penyengat yang sangat panjang." 

Sementara itu di Indonesia, sengatan tawon ndas juga dianggap berisiko, dan bahkan banyak yang meninggal akibat sengatan tersebut.

Baca Juga: Fix, WHO Sebut Virus Corona Tak Akan Pernah Hilang, Sepakat Berdamai Seperti Kata Jokowi?

Menurut Kompas, pada November 2019, ada 4 orang di Indonesia yang tewas akibat tersengat tawon ndas.

Menurut Dr dr Tri Maharani, menjelaskan tawon ini adalah predator, yang memiliki kemampuan memasukkan racunnya ke dalam tubuh manusia.

Pada dosis kecil ketika menyengat, satu atau dua ekor racun hanya akan meningbulkan alegi, dengan gejala bengkak.

Tapi jika dalam jumlah banyak, akan menyebabkan hyperalergi, bila tidak ditangani akan menjadi anafileksis hingga sistemik atau merusak organ dalam hitungan hari.

Melansir allergyfyi.org (1 Mei 2019), jangan samakan sengatan lebah dan tawon. Lebah usai menyengat sengatnya akan tertinggal dan lebah mati.

Baca Juga: Ditemukan Gejala Baru Covid-19 di Indonesia, Pasien Alami Mual Muntah dan Diare

Baca Juga: Bak Petir di Siang Bolong, Jokowi Kembali Naikkan Iuran BPJS Kesehatan Hampir 100 Persen

Tapi kalau tawon bisa menyengat dan menyerang berulang kali untuk melumpuhkan musuhnya.

Ketika racun tawon masuk ke dalam aliran darah, ia bisa menyerang sel-sel sistem saraf.

Peptida dan enzim racun dapat menghancurkan membran neuron dan mendorongnya ke dalam aliran darah.

Sel-sel yang terluka ini berkomunikasi dengan otak dan membuat kita tahu bahwa kita sedang kesakitan.

Norepinefrin yang dikeluarkan tubuh menghentikan aliran darah ke tempat sengatan, memperpanjang rasa sakit sampai darah dapat terbawa dan mengencerkan racun tawon.

Baca Juga: Hanya di Indonesia, Buka Puasa dengan Kolak yang Jauh Lebih Baik Manfaatnya daripada Es Buah

Baca Juga: Berbagai Kelonggaran Munculkan Dugaan Pemerintah Akan Lakukan Herd Immunity Untuk Atasi Covid-19, Peneliti Ungkap Bahayanya

Terakhir, peptida degranulasi sel mast memungkinkan sel yang menghancurkan unsur-unsur racun untuk menyebar ke sel lain. Penyebaran ini menyebabkan pembengkakan dan kemerahan yang dapat dilihat pada sebagian besar sengatan.

Bahaya racun tawon, jika memiliki reaksi terlokalisasi dan tersengat di tangan, maka seluruh lengan akan membengkak.

Meskipun ini bisa menakutkan, umumnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Kebanyakan orang tidak memiliki alergi terhadap racun tawon dan akan mengira reaksi sengatan normal sebagai reaksi alergi.

Tapi jika manusia yang disengat tawon memiliki reaksi alergi, walaupun reaksi alergi ini jarang terjadi, sengatan tawon dapat dapat menyebabkan anafilaksis; henti jantung, syok, dan tidak sadar dalam waktu kurang dari 10 menit setelah disengat.

Baca Juga: 'Quarantine 15', Berat Badan Melonjak Karena di Rumah Saja Selama Pandemi Covid-19, Ini Cara Mengatasinya

Baca Juga: Viral, Eksperimen Sosial Tunjukkan Bagaimana Virus Corona Menyebar di Restoran

Tanda-tanda anafilaksis adalah: Sulit bernapas, desah, pembengkakan pada wajah, bibir, tenggorokan atau lidah, kegelisahan, pusing atau pingsan, detak jantung yang cepat.

Untuk diketahui, mereka yang mengalami atau berisiko anafilaksis tidak boleh pergi hiking, berkemah atau berada di luar untuk waktu yang lama sendiri.(*)

#berantasstunting

#HadapiCorona