GridHEALTH.id - Tangkai cabai dipercaya sedari dulu dapat mengurangi rasa sensasi pedas yang ditimbulkan saat makan cabai.
Alhasil banyak dari masyarakat yang percaya dan selalu makan tangkai cabai demi menghindari efek samping sakit perut yang bisa dipicu oleh konsumsi pedas dari cabai.
Tapi tahukah, jika kita menilik dari sisi medis faktanya tidak demikian.
Melansir Buku Sambal: Sambal Colek & Saus Cocol (2004) oleh Yasa Boga via Kompas.com (12/5/2020), tangkai cabai faktanya tidak mengurangi rasa pedas dari cabai itu sendiri.
Baca Juga: 4 Manfaat Cabe Rawit Bagi Penderita Diabetes, Bantu Kendalikan Gula Darah
Baca Juga: Ditemukan Gejala Baru Covid-19 di Indonesia, Pasien Alami Mual Muntah dan Diare
Justru rasa pedas cabai yang menggigit dikatakan sebenarnya bersumber pada kandungan minyak yang terdapat pada tangkai dan biji buah yang berwarna putih.
Sehingga tanpa tangkai dan biji, rasa pedas cabai akan jauh berkurang.
Selain itu, kadar pedasnya cabai juga dipengaruhi oleh kondisi iklim di mana tanaman tersebut dibudayakan.
Baca Juga: Bak Petir di Siang Bolong, Jokowi Kembali Naikkan Iuran BPJS Kesehatan Hampir 100 Persen
Semakin panas iklimnya, maka kian pedas cabainya meski daging buah cabai yang ranum mengandung rasa manis.
Tapi ini bukan berarti makan cabai akan jauh lebih baik jika tanpa tangkai dan bijinya.
Akan tetapi, apabila ada pertanyaan lebih baik mana makan cabai pakai tangkainya atau tidak, jawabannya adalah tergantung dengan kebutuhan.
Pasalnya jika kita ingin mengerem nafsu makan dan tidak ingin makan terlalu pedas, maka lebih baik tidak mengonsumsi cabai bersama tangkai dan bijinya yang mengandung zat capsaicin.
Baca Juga: Hanya di Indonesia, Buka Puasa dengan Kolak yang Jauh Lebih Baik Manfaatnya daripada Es Buah
Namun, jika kita sedang membutuhkan tambahan serat, vitamin C, dan ingin mendapat khasiat terkait sistem pencernaan, maka alangkah baiknya mengonsumsi cabai dengan tangkai dan bijinya.
Yasa Boga mengungkap, membuang tangkai dan biji yang terdapat dalam cabai, sama dengan membuang separuh dari nilai serat keseluruhan buah.
Selain itu, tangkai dan biji cabai mengandung zat capsaicin yang dapat merangsang keluarnya air liur, sehingga sangat membantu proses pencernaan makanan.
Namun yang perlu diingat juga, kandungan capsaicin yang tinggi dalam cabai dapat mengganggu kinerja sisten pencernaan.
Sehingga konsumsinya dalam jumlah berlebih dapat menimbulkan diare, dispepsia (maag) dan radang usus bisa kambuh gejalanya jika mengonsumsi makanan ini.
Melihat penjelasan tersebut, meski cabai itu menambah cita rasa dan mengandung tinggi serat tapi adabaiknya sebelum makan cabai yang pedas untuk selalu memikirkan ulang dampak buruk yang bisa saja terjadi setelah mengonsumsinya.(*)
Baca Juga: Ahli Berikan Cara Menghindari Penularan Virus Corona usai Pesan Makanan Lewat Ojek Online
#berantasstunting #hadapicorona