Find Us On Social Media :

Perawat Ari Puspitasari 2 Kali Tes Negatif Virus Corona Sebelum Akhirnya Dinyatakan Positif Lalu Meninggal

Viral video yang mengharubiru saat perawat Ari Puspitasari dipindahkan perawatannya. Namun akhirnya meninggal.

 

GridHEALTH.id – Masyarakat Indonesia baru saja menyaksikan video haru-baru bagaimana perawat RS Royal Surabaya, Ari Puspita Sari, ditangisi oleh rekan-rekannya sesama perawat saat didorong di atas brankar, menghadapi masa kritis akibat terpapar virus corona.

Ia  jadi sorotan karena sebelum meninggal video dirinya dibawa dengan bangsal lalu viral di media sosial. Video ini kemudian menjadi viral.

Perawat yang tengah hamil 4 bulan ini akhirnya meninggal dunia keesokan harinya (18 Mei 2020). Perawat Ari diketahui pernah dua kali menjalani tes cepat atau rapid test. Hasilnya sebenarnya non-reaktif alias negatif. Namun hasil tes PCR mengkonfirmasi bahwa ia terpapar virus Corona.

"Dua kali rapid test-nya negatif, tapi PCR-nya positif," kata Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jawa Timur Joni Wahyuhadi dalam konferensi pers melalui live streaming di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada Selasa malam, 19 Mei 2020.

Ia menjelaskan, Ari adalah perawat di RS Royal Surabaya yang menangani pasien non-Covid 19. Beberapa hari lalu, ia mengalami gangguan kesehatan dengan gejala klinis seperti virus corona setelah tiga hari cuti kerja.

 "Sebetulnya tetap disarankan cuti (oleh manajeman) tapi dia (almarhumah) pengen masuk," ujar Joni. Ari pun akhirnya sakit dan beberapa hari sebelum meninggal dunia sempat dirawat di RSAL Surabaya.

Baca Juga: Meninggal Bersama Janin 4 Bulan, Perawat Ari Puspita Sari Tidak Tangani Pasien Covid-19, Namun Tetap Dianggap Sebagai Pahlawan

Baca Juga: Orangtua Wajib Tahu, ASI dan Suplemen Tak Dapat Menggantikan Imunisasi

 

Joni mengatakan, orang hamil adalah salah satu yang berisiko tinggi terpapar corona. Menurut dia dua kali rapid test hasilnya non-reaktif, kemungkinan karena antibodinya tak muncul terhadap antigen virus corona.

Justru yang hasil rapid test non-reaktif terkadang lebih membahayakan. "Ini menunjukkan bahwa orang punya risiko seperti hamil, hipertensi, diabetes itu rapid test-nya sering negatif karena tidak ada immunoglobulin. Ini yang paling berbahaya," tandas Joni. 

 

Baca Juga: Amerika Serikat Krisis Campak, Orangtua Bakal Dihukum Bila Anaknya Tak Imunisasi

Baca Juga: Hari Imunisasi Dunia, 12% Anak Indonesia Belum Imunisasi Lengkap!

 

Diberitakan sebelumnya, Ari Puspita Sari, meninggal dunia pada Senin, 18 Mei 2020, setelah menjalani perawatan beberapa hari di RSAL Surabaya karena terpapar Corona COVID-19.  Ari meninggal dalam kondisi hamil. (*)

#berantasstunting #hadapicorona