Tak hanya itu, dia juga memaparkan soal penanganannya saat menghadapi flu burung, serta kontra yang dialami olehnya dengan World Health Organtization (WHO).
Pada saat itu, Siti berhasil mereformasi WHO yang dianggapnya tidak adil terhadap negara-negara berkembang seperti Indonesia.
"Saya reformasi bahwa kita punya kedudukan yang sama, kemudian WHO harus transparan dan kita mempunyai kedudukan yang sama dengan negara manapun. Tidak ada yang di bawah tidak ada yang di atas. Kalau sakit kita semua harus nolong dan kita semua harus bersama-sama berpikir," kata Siti.
Bahkan, dirinya mengaku menolak vaksin dari WHO untuk menangani flu burung.
Sebelumnya, WHO telah menyatakan bahwa virus flu burung menular. Namun dengan tekad yang kuat, Siti berhasil mematahkan pernyataan WHO dan memberikan bukti bahwa flu burung tidaklah menular.
"Tidak ada vaksin untuk flu burung. Saya membuktikan tidak perlu vaksin. Saya membuktikan bahwa virus flu burung tidak menular," ujar Siti.