Find Us On Social Media :

Alih-alih Dapatkan 7,5 juta per Bulan, Beberapa Perawat Justru Mengaku Tak Kunjung Menerima Insentif

Ilustrasi perawat yang tidak belum mendapatkan insentif.

GridHEALTH.id - Sebagai garda terdepan yang menangani dan merawat pasien selama pandemi Covid-19, rupanya tenaga medis khususnya perawat di beberapa rumah sakit mengaku belum menerima insentif.

Salah satunya dialami oleh perawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Anitha Supriono, seperti dilansir dari Tempo.

Baca Juga: Selain Insentif, Dokter dan Tenaga Kesehatan Diberi Perlakuan Istimewa

Anitha merupakan salah satu perawat yang bertugas di ruang Intensive Care Unit (ICU) menangani pasien-pasien positif Covid-19.

"Insentif yang dibilang maksimal tujuh setengah juta itu memang sampai sekarang belum (diterima)," kata Anitha, dikutip dari Tempo, Minggu (24/5/2020).

Baca Juga: Hak Tenaga Medis yang Dilindungi Undang-Undang, Pemerintah Jangan Hanya Memberikan Insentif Saja

Terkait hal ini, Anitha mengaku tak mengetahui apa alasan belum cairnya insentif.

Anitha juga menjelaskan para perawat sangat memerlukan insentif itu, terlebih mereka yang mendapatkan pemotongan tunjangan hari raya (THR) Idul Fitri.

"Banyak teman-teman yang di RS swasta yang memberikan kabar enggak dapat THR," kata Anitha.

 Sebelumnya, hal serupa juga terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nagan Raya, Aceh.

Dilansir dari Indozone, Jumat (1/5/2020), perawat yang bertugas di RSUD Nagan Raya mengaku belum mendapatkan insentif selama hampir satu bulan merawat pasien Covid-19.

Baca Juga: 6 Dokter Meninggal Dunia saat Tangani Pasien Covid-19, Jokowi Langsung Berikan Insentif hingga Rp 15 Juta per Bulan

“Sampai hari ini, kami tidak pernah mendapatkan bantuan apa-apa, kecuali dua buah susu steril murni, itu pun hanya sekali,” ujar seorang perwakilan perawat pasien Covid-19 RSUD Nagan Raya, Kamis malam (30/4/2020).

Bahkan, dia mengaku selama betugas, baik dirinya maupun sejumlah rekan lainnya hanya menerima pinjaman uang jerih payah dari manajemen rumah sakit sebesar Rp1 juta/orang.

Baca Juga: Ridwan Kamil dan Sejumlah Pejabat Negara di Jawa Barat Sumbangkan Gaji untuk Memerangi Covid-19

Uang itu katanya, hanya sebagai pinjaman yang nantinya akan dipotong saat mereka mendapatkan uang insentif.

“Kami hanya berharap diperhatikan layaknya paramedis lainnya di Tanah air. Tugas yang kami jalankan ini berat, tolong jangan abaikan hak kami,” kata beberapa perawat.

Selain itu, perawat RSUD Meranti, Riau, juga mengaku sudah dua bulan lamanya belum menerima insentif. Bahkan, mereka juga belum menerima Surat Tugas (SK) sebagai tim Perawat Covid-19.

"Kami saja belum tau berapa nominal yang akan kami terima untuk bayaran jasa kami ini, kalau dari atasan atau koordinator katanya mau dibayar, tapi ntah kapan" ujar seorang perawat, dikutip dari dumaiposnews, Senin (11/5/2020).

Baca Juga: Sri Mulyani dan Jokowi Meminta Kajian THR dan Gaji ke 13 PNS, Masa Pandemi Beban Negara Meningkat, Jaminan Kesehatannya?

"Dan kamu juga aneh selama kami bertugas hingga sudah mau dua bulan ini belum menerima SK tugas kami" tambahnya.

Padahal, soal pemberian insentif ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 23 Maret lalu mengatakan pemerintah akan memberikan insentif bulanan kepada tenaga medis yang terlibat dalam penanganan Covid-19.

Baca Juga: Insentif Tenaga Medis yang Bertugas Hadapi Corona Covid-19, 5 Juta hingga 15 Juta Rupiah, Santunan yang Meninggal 300 Juta Rupiah

Besaran insentif berkisar Rp5-15 juta setiap bulan. Rinciannya, Rp15 juta untuk dokter spesialis, Rp10 juta untuk dokter umum dan dokter gizi, Rp7,5 juta untuk bidan dan perawat, dan Rp5 juta untuk tenaga medis lainnya.(*)

 #berantasstunting #hadapicorona