Find Us On Social Media :

PSBB Tidak Maksimal, Wisatawan dari Zona Merah Covid-19 Serbu Tempat Wisata di Sukabumi

Antrean kendaraan wisatawan di jalur menuju objek wisata Taman Bumi Ciletuh di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

GridHEALTH.id - Penerapan aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kabupaten Sukabumi dinilai masih kurang maksimal.

Hal ini bukan tanpa alasan, sebab usai lebaran banyak tempat wisata di Sukabumi yang justru mulai dipadati pengunjung seperti Taman Bumi (Geopark) Ciletuh salah satunya.

Padahal kondisi ini tentu membuat risiko meluasnya penyebaran virus corona (Covid-19) semakin besar.

"Penerapan PSBB parsial yang diterapkan di 14 kecamatan belum maksimal, karena menjelang dan pasca-Idul Fitri masih banyak ditemukan aktivitas warga yang tidak menerapkan protokol kesehatan mulai dari memadati pusat perbelanjaan dan saat ini giliran objek wisata yang dipadati wisatawan yang datang dari berbagai daerah," kata Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Yudha Sukmagara dikutip dari Antara, (27/5/2020).

Baca Juga: Studi: Virus Corona Bisa Mengganggu Plasenta Pada Ibu Hamil

Baca Juga: Cocok Bagi Penderita Diabetes dan Obesitas, Latihan Zumba Bisa Bakar Kalori Sama Seperti Lari dan Bersepeda

Yudha menambahkan, ia merasa cemas karena banyak wisatawan dari luar daerah dan zona merah yang memungkinkan menjadi pembawa Covid-19 di Sukabumi.

Seperti dikutip dari Mayo Clinic, salah satu faktor risiko penularan corona adalah melakukan kontak langsung dengan seseorang yang sebelumnya melakukan perjalanan ke lokasi pandemi alias zona merah Covid-19.

Baca Juga: Musim Pancaroba, Justru Ini Keuntungannya Mandi dengan Air Dingin

Meski Pemerintah Sukabumi disebut sudah menutup kawasan wisata ini, namun wisatawan masih bisa menembus karena banyak jalur tikus untuk masuk ke tempat tersebut.

Diakui Yudha, tidak mudah mencegah kedatangan wisatawan yang berjumlah hingga ribuan orang.

Baca Juga: Kabar Baik, Sejumlah Wilayah Indonesia Tunjukkan Covid-19 Terkendali

Petugas pun disebut kewalahan melakukan penjagaan lantaran banyak wisatawan nekat melalui jalur tikus atau permukiman warga.

"Seperti menjelang lebaran sudah menjadi sebuah tradisi warga untuk datang ke pasar dan berbelanja sembako serta baju lebaran dan pasca-lebaran objek wisata diserbu wisatawan, ini sudah seperti kebiasaan atau budaya warga," kata Yudha.

Baca Juga: Sempat Alami Masalah Serius, Begini Cara Vina Panduwinata Berhenti Merokok Usai 40 Tahun Kecanduan

"Tentunya peran warga untuk melakukan pemutusan mata rantai penyebaran Covid-19 sangat penting, jangan sampai menyesal dikemudian hari akibat terpapar virus mematikan ini," lanjutnya.

Sementara itu, Bupati Sukabumi, Marwan Hamami, mengatakan grafik Covid-19 di Kabupaten Sukabumi terus meningkat.

Baca Juga: Peringatan Dokter Kulit Perihal Covid-19 yang Menular Melalui Alat Make Up

Kondisi ini terjadi karena banyaknya warga luar yang masuk, serta warga Kabupaten Sukabumi yang bekerja di luar daerah atau zona merah mudik ke kampung halamannya.

Lanjut dia, pada saat perayaan Idul Firti di Kecamatan Tegalbuleud tepatnya di muara Cikaso, misalnya, dipadati pengunjung dari luar daerah.

Baca Juga: Memahami Jokowi dari Kalimat Berdamai dengan Virus Corona Hingga The New Normal, yang Kini Menjadi Pusat Perhatian Tanda Tanya

Mereka mayoritas wisatawan yang datang ke lokasi wisata alam itu dengan menggunakan kendaraan plat B dan D, sehingga bisa diketahui asalnya dari mana.

"Kami terus melakukan evaluasi penerapatan PSBB dan camat sebagai pimpinan di tingkat kecamatan harus meningkatkan antisipasi dan komunikasi secepatnya, jangan sampai wisatawan tidak terbendung dan dampaknya penyebaran virus ini akan semakin meluas," katanya.(*)

Baca Juga: Putri Ratna Sarumpaet Anggap New Normal Tidak Normal, Menurutnya Pemilihan Kata Berkaitan dengan Psikologis Manusia

 #berantasstunting

#hadapicorona