“Bahan-bahan yang digunakan untuk disinfektan itu adalah senyawa karsinogenik, dan sejauh ini belum ada cairan lain yang bisa menggantikan (disinfektan), jadi pengggunaannya sangat berbahaya dan tidak disarankan,” ujar Daniel saat dihubungi Kompas.com.
Daniel menambahkan, efek yang didapat dari terkena cairan disinfektan secara langsung kepada manusia berbeda-beda tergantung daya tahan tubuhnya masing-masing.
“Kalau yang hipersensistif, terkena sedikit saja bisa sesak dan batuk, gangguan salur pernapasan bahkan sampai intoksikasi (keracunan), namun untuk orang yang normal mungkin efeknya tidak akan sejauh itu,” ujar Daniel. (*)
#hadapicorona