Find Us On Social Media :

Niat Hilangkan Virus Corona, Motor Pria Ini Terbakar usai Disemprot Cairan Desinfektan oleh Petugas Keamanan

Motor terbakar usai disemprot cairan desinfektan

GridHEALTH.id -  Selama pandemo Covid-19, kita tahu bahwa desinfektan menjadi salah satu kunci utama dalam memerangi penyebaran virus corona.

Cairan desinfektan yang berisi alkohol diduga dapat membunuh virus corona, namun kandungan alkohol tersebut bisa berbahaya bagi manusia dan beberapa benda tertentu.

Baca Juga: Bukan Gelombang Kedua Virus Corona, Kemenkes Peringatkan Kebakaran Hutan dan Lahan saat Musim Kemarau Dapat Perburuk Covid-19

Seperti yang belakangan ini viral, video seorang pengendara sepeda motor yang berniat mematuhi aturan pemerintah setempat selama pandemi Covid-19, berujung nasib nahas baginya.

Dari video yang beredar di berbagai media sosial, pengendara sepeda motor ini berhenti tepat di depan petugas keamanan yang menjaga lokasi tersebut.

Namun sebelum memasuki wilayah itu, sang pengendara sepeda motor diwajibkan untuk mendapat semprotan desinfektan.

Baca Juga: Total Kematian Lebih Sedikit dari Tanah AIr, Mahasiswa Indonesia di Jepang Dapat Bantuan Dana Rp 13 Juta selama Pandemi Covid-19

Sayangnya, bukan hanya menghilangkan virus corona yang melekat pada tubuh pria tersebut, namun sepeda motor pria itu juga ikut terbakar.

Sang pria pun langsung lari terbirit-birit menghindari kobaran api dari kendaraannya yang mulai membara.

Baca Juga: Surabaya Menjadi Wuhan-nya Indonesia, Statusnya Black Zone Covid-19, 65% Kasus di Jatim Ada di Kota Tersebut

Sementara itu, petugas keamanan panik dan berusaha memadamkan api.

Diduga, api muncul akibat kandungan alkohol yang ada dalam cairan tersebut cukup tinggi.

Ketika senyawa itu disemprotkan ke area knalpot, maka api bisa muncul dan menimbulkan kebakaran.

Sementara itu, melansir Kompas.com, sebaiknya penyemprotan cairan desinfektan tidak boleh langsung mengenai body kendaraan secara langsung.

Baca Juga: Penambahan Kasus Positif Corona Kembali Melonjak hingga 609 Orang, Akankah PSBB Jakarta Kembali Diperpanjang?

Pasalnya, cairan desinfektan bisa menyebabkan korosif pada badan kendaraan.

Selain itu, Dokter Rumah Sakit Pertamina Bina Medika, Daniel Bramantyo, menjelaskan, cairan disinfektan itu berbahaya bagi tubuh manusia jika terkena langsung.

“Bahan-bahan yang digunakan untuk disinfektan itu adalah senyawa karsinogenik, dan sejauh ini belum ada cairan lain yang bisa menggantikan (disinfektan), jadi pengggunaannya sangat berbahaya dan tidak disarankan,” ujar Daniel saat dihubungi Kompas.com.

Baca Juga: Setelah Covid-19, Kelelawar Kembali Jadi Penyebab Kembalinya Wabah Ebola yang Jauh Lebih Mematikan daripada Corona

Daniel menambahkan, efek yang didapat dari terkena cairan disinfektan secara langsung kepada manusia berbeda-beda tergantung daya tahan tubuhnya masing-masing.

Baca Juga: Total Kematian Lebih Sedikit dari Tanah Air, Mahasiswa Indonesia di Jepang Dapat Bantuan Dana Rp 13 Juta selama Pandemi Covid-19

“Kalau yang hipersensistif, terkena sedikit saja bisa sesak dan batuk, gangguan salur pernapasan bahkan sampai intoksikasi (keracunan), namun untuk orang yang normal mungkin efeknya tidak akan sejauh itu,” ujar Daniel. (*)

#hadapicorona