GridHEALTH.id - Selama pandemo Covid-19, kita tahu bahwa desinfektan menjadi salah satu kunci utama dalam memerangi penyebaran virus corona.
Cairan desinfektan yang berisi alkohol diduga dapat membunuh virus corona, namun kandungan alkohol tersebut bisa berbahaya bagi manusia dan beberapa benda tertentu.
Seperti yang belakangan ini viral, video seorang pengendara sepeda motor yang berniat mematuhi aturan pemerintah setempat selama pandemi Covid-19, berujung nasib nahas baginya.
Dari video yang beredar di berbagai media sosial, pengendara sepeda motor ini berhenti tepat di depan petugas keamanan yang menjaga lokasi tersebut.
Namun sebelum memasuki wilayah itu, sang pengendara sepeda motor diwajibkan untuk mendapat semprotan desinfektan.
Sayangnya, bukan hanya menghilangkan virus corona yang melekat pada tubuh pria tersebut, namun sepeda motor pria itu juga ikut terbakar.
Sang pria pun langsung lari terbirit-birit menghindari kobaran api dari kendaraannya yang mulai membara.
Sementara itu, petugas keamanan panik dan berusaha memadamkan api.
Diduga, api muncul akibat kandungan alkohol yang ada dalam cairan tersebut cukup tinggi.
Ketika senyawa itu disemprotkan ke area knalpot, maka api bisa muncul dan menimbulkan kebakaran.
Sementara itu, melansir Kompas.com, sebaiknya penyemprotan cairan desinfektan tidak boleh langsung mengenai body kendaraan secara langsung.
Pasalnya, cairan desinfektan bisa menyebabkan korosif pada badan kendaraan.
Selain itu, Dokter Rumah Sakit Pertamina Bina Medika, Daniel Bramantyo, menjelaskan, cairan disinfektan itu berbahaya bagi tubuh manusia jika terkena langsung.
“Bahan-bahan yang digunakan untuk disinfektan itu adalah senyawa karsinogenik, dan sejauh ini belum ada cairan lain yang bisa menggantikan (disinfektan), jadi pengggunaannya sangat berbahaya dan tidak disarankan,” ujar Daniel saat dihubungi Kompas.com.
Daniel menambahkan, efek yang didapat dari terkena cairan disinfektan secara langsung kepada manusia berbeda-beda tergantung daya tahan tubuhnya masing-masing.
“Kalau yang hipersensistif, terkena sedikit saja bisa sesak dan batuk, gangguan salur pernapasan bahkan sampai intoksikasi (keracunan), namun untuk orang yang normal mungkin efeknya tidak akan sejauh itu,” ujar Daniel. (*)
#hadapicorona