Find Us On Social Media :

93 Persen Pasien Virus Corona di Turki Berusia 65 Tahun Keatas

Menteri Kesehatan pemerintah ke-66 Turki, Fahrettin Koca.

GridHEALTH.id - Sekitar 93% orang di Turki dinyatakan positif virus corona (Covid-19) berusia 65 tahun atau lebih.

Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Menteri Kesehatan Turki pada hari Jumat (5/6/2020), seperti dilansir dari aa.com.tr.

"Usia rata-rata orang yang meninggal selama sebulan terakhir adalah 74,6," Fahrettin Koca mengatakan kepada duta besar dari 26 negara UE (Uni Eropa) melalui tautan video dalam pengarahan singkat tentang virus corona.

Baca Juga: Kewalahan Menghadapi Covid-19, Mendagri Turki Mengundurkan diri

"93% dari total kematian adalah usia 65 tahun atau lebih." tambah Koca.

Sejak 18 Mei 2020, Pemerintah Turki diketahui telah melonggarkan aturan pencegahan wabah virus corona.

Baca Juga: Pembebasan Napi karena Pandemi Dihujat, Berikut 8 Negara yang Melakukan hal Sama dengan Indonesia Termasuk Turki

Keputusan tersebut menghidupkan kembali sektor wisata medis di negara Turki, yang mana lebih dari 1.000 wisatawan datang untuk menjalani perawatan kesehatan selama 10 hari terakhir.

Baca Juga: Wanita Paruh Baya Positif Corona Kabur Saat Dikarantina, Petugas; 'Jenuh ya Bosan' 

Terkait hal ini, Koca mengatakan Turki siap untuk kerja sama di sektor kesehatan.

"Seperti yang Anda semua tahu, keanggotaan penuh UE adalah tujuan strategis Turki. Proses wabah membuktikan bahwa Turki akan membawa kekuatan besar ke UE, tidak hanya di bidang kebijakan dan ekonomi tetapi juga di bidang kesehatan, ”katanya kepada para duta besar.

Baca Juga: 80% Infeksi Covid-19 Tidak Timbulkan Gejala, Siapapun Bisa Tertular

Dia mengatakan Turki memiliki kapasitas untuk menguji lebih dari 50.000 orang setiap hari untuk virus corona.

Hingga kini, negara tersebut diketahui telah menguji lebih dari 2,2 juta orang.

Berkat protokol perawatan awal, persentase pasien rawat inap yang berkembang menjadi pneumonia turun dari 60% menjadi 3%, katanya.

Baca Juga: Diperingati Karena Kondisi Negaranya Semakin Parah Akibat Covid-19, Presiden Jair Bolsonaro Ancam Hengkang dari WHO

Dia pun menambahkan bahwa itu juga menyebabkan penurunan tajam dalam tingkat kematian di unit perawatan intensif dari 58% menjadi 7%.

Turki menjaga lansia di bawah perlindungan ketat di rumah sejak awal wabah.

Koca mengatakan, langkah-langkah ini terbukti efektif dengan menghasilkan tingkat kematian yang lebih rendah untuk lansia.

Baca Juga: Wanita Paruh Baya Positif Corona Kabur Saat Dikarantina, Petugas; 'Jenuh ya Bosan'

Mengenai keberhasilan negara itu dalam memproduksi dan mengekspor alat-alat medis yang menyelamatkan jiwa, dia mengatakan Turki telah mengekspor lebih dari 4.000 ventilator mekanis buatan Turki yang penting untuk merawat pasien Covid-19.

Ventilator mekanik dirancang oleh BIOSYS perusahaan Turki dan diproduksi dengan dukungan Baykar, pembuat alat utama Arcelik, dan raksasa pertahanan Aselsan.

Baca Juga: Derek Chauvin Polisi yang Membunuh George Floyd Diindikasi Terinfeksi Virus Corona dan Terancam 40 Tahun Penjara

Koca menyimpulkan, Turki akan menjadi tujuan penting untuk wisata medis di masa depan.

Sampai dengan Sabtu, 6 Juni 2020, Turki diketahui melaporkan kasus virus corona sebanyak 169,218 total kasus.

Baca Juga: Jumlah Kasus Positif Covid-19 Kembali Melonjak, Jakarta Tetap Jadi Kota Terbanyak Kasus Corona Meski Sudah Terapkan PSBB Transisi

Jumlah itu menjadikan negara Turki berada di urutan ke-11 dengan kasus virus corona terbanyak di dunia, dari 215 negara.

Sementara itu, Turki mencatat kesembuhan pasien sebanyak 135,322 orang, dan 4,669 lainnya dinyatakan meninggal dunia.(*)

 #berantasstunting #hadapicorona