Find Us On Social Media :

Istrinya Hamil Terpapar Covid-19, Anak-anaknya Dirawat, Sang Kepala Keluarga Seorang Dokter Spesialis Meninggal karena Corona

dokter Heru meninggal karena terinfeksi corona.Istrinya sedang hamil terpapar, kedua anaknya di rawat.

GridHEALTH.id - Istrinya Hamil Ikut Terpapar Covid-19, Anak-anaknya Dirawat, Sang Kepala Keluarga Seorang Dokter Meninggal karena Corona.

Kisah tragis dan pilu kembali datang dari kalangan tenaga kesehatan Indonesia.

Kembali seorang dokter meninggal dunia karena terinfeksi virus corona.

Baca Juga: Manfaat L-Carnitine Dalam Tubuh, Kurangi Risiko Jantung Hingga Obati Impoten, Banyak Terdapat Pada Tempe

Almarhum yang seorang dokter spesialis Urologi, meninggalkan seorang istri yang sedang hamil dan terpapar Covid-19.

Sementara kedua anaknya yang masih kecil kini dirawat di rumah sakit.

Sang dokter yang juga seorang kepala rumah tangga itu adalah dokter Heru Prasetya, meninggal dunia di RSUD Ulin Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), Senin pagi (8/6/2020), melansir indozone.id (8 Juni 2020).

Kabar meninggalnya dr Heru pertama kali disampaikan oleh Juru Bicara Tim Gugus Tugas Covid-19 Banjarmasin, Machli Riyadi.

Baca Juga: Update Covid-19; Hanya Dalam 24 Jam Kasus Corona di Indonesia Melonjak, Penyumbang Tertinggi DKI Jakarta

"Iya, benar, beliau meninggal dunia di ruangan ICU RSUD Ulin, sekitar pukul 06.35 beliau meninggalnya,” kata Machli, Senin (8/6).

Dokter Heru merupakan seorang dokter spesialis urologi yang bertugas di RSUD Ulin Banjarmasin.

Dirinya pun praktik di RS Sari Mulia Banjarmasin.

Baca Juga: Satu Bulan Lockdown Dibuka, Pakistan Catat Rekor Tertinggi Angka Kematian Covid-19

Baca Juga: Buntut dan Bukti Baru Kerusuhan di RS Mekarsari Bekasi, Tenaga Medis yang Kepukul Warga Ikhlas, Akar Masalahnya Informasi Tak Sampai

Sebelum meninggal dunia, dr Heru sempat dirawat selama sepekan. Selain terjangkit Covid-19, ia juga mengidap diabetes.

Belum diketahui secara pasti bagaimana dr Heru bisa terjangkit Covid-19.

Namun, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kalimantan Selatan menduga dr Heru tertular Covid-19 dari orang tanpa gejala (OTG).

Tapi IDI kesulitan melacak OTG yang dimaksud.

"Beberapa bulan terakhir mendiang sudah tidak membuka praktik ataupun melakukan operasi, jadi sulit kita melacaknya dari mana," ujar Ketua IDI Kalsel, Rudiansyah.

Baca Juga: Buntut dan Bukti Baru Kerusuhan di RS Mekarsari Bekasi, Tenaga Medis yang Kepukul Warga Ikhlas, Akar Masalahnya Informasi Tak Sampai

 

Baca Juga: Waspadai Kencing Berbusa, Bisa Jadi Gejala Awal Gagal Ginjal

Hal yang sama diutarakan oleh Ketua Pengurus Pusat Ikatan Ahli Urologi Indonesia (IAUI) dokter Nur Rasyid.

Dalam keterangannya, melansir Hops.id (8 Juni 2020), dokter Heru meninggal setelah sempat dirawat di ruang ICU RSUD Ulin Banjarmasin.

Nur Rasyid pun membenarkan jika istri almarhum yang tengah hamil tertular corona.

Namun dia tidak mengetahui lebih lanjut bagaimana kondisi anaknya saat ini.

“Benar, beliau meninggal karena Covid-19 dan sempat dirawat di ICU, di (RSUD Ulin) Banjarmasin,” jelasnya.

“Istrinya positif Covid-19 juga, tetapi anaknya saya belum tahu,” tambahnya.

Meski tidak mengetahui lebih lanjut terkait sumber penularan dari Dokter Heru, Nur mengungkapkan, adanya kemungkinan seorang dokter yang tidak menangani pasien corona dapat tertular, dikarenakan 80 persen penderita tidak mengalami gejala.

Baca Juga: BUMN Susun Pemetaan Covid-19, Indonesia Berada di New Normal dan Death Zone, Apa Maksudnya?

Baca Juga: Ahli Epidemiologi: Indonesia Tengah Memasuki Puncak Pandemi Virus Corona

“Bagi kami tenaga kesehatan terutama yang tidak khusus menangani pasien positif Covid-19. Karena 80 persen penderita tidak ada (mengalami) gejala,” ungkapnya.

Dirinya pun menilai, sejumlah rumah sakit di daerah masih minim fasilitas dan belum ideal dalam menanggulangi pandemi Covid-19.

“Demikian pula dukungan pemerintah daerah terhadap fasilitas di RS dan tenaga medis dalam menangani penderita COVID-19. Di sebagian besar daerah prosedur perlindungan bagi tenaga kesehatan dirasakan belum cukup ideal,” imbuhnya.

Almarhum dokter Heru, pernah menjabat sebagai Ketua IKABI Kalselteng 2012 -2016, Ketua Komite Medik RSUD Ulin 2013 – 2016, dan Ketua SMF Urologi RSUD Ulin 2009 – 2016.

Selain itu dia juga pernah menjadi Ketua Program Studi Bedah Fakultas Universitas Lambung (Unlam) Mangkurat Banjarmasin, dan mengajar sebagai dosen sekaligus instruktur ATLSI dan BSS Kolegium di Unlam.

Baca Juga: Menurut Psikolog, Ini Tahapan Psikologis Manusia dalam Menghadapi New Normal

Baca Juga: Jubir Sebut 80% Pasien Covid-19 OTG, WHO: Kasus OTG Covid-19 Tergolong 'Sangat Langka'

Adapun riwayat pendidikannya, kedokteran umum di Universitas Universitas Dipenogoro, Semarang, 1987 silam.

Melanjutkan pendidikan spesialis bedah di Universitas yang sama.

Mengambil pendidikan Sub Spesialis di Bidang Bedah Urulogi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Menyelesaikan pendidikannya pada 2006.

Dokter Heru meraih Gelar S3 (Doktor) pada tahun 2015 di Fakultas Universitas Brawijaya.(*)

Baca Juga: Dokter Reisa Broto Asmoro Ditunjuk sebagai Tim Komunikasi Covid-19, Warganet Pertanyakan Keberadaan Dokter Terawan: 'Pak Menkes ke Mana Ya?'

 #brantasstunting

#HadapiCorona